perisainews.com – Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) Polres Metro Jakarta Barat berhasil menggagalkan tawuran/”>aksi tawuran remaja yang akan digelar di Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Sabtu (23/12/2023) dini hari.
Dalam aksinya, TPPP berhasil mengamankan tujuh remaja yang masing-masing berinisial AR (19), A (17),K (17), Y (20), I (17), R (19), dan B (19).
Ketujuh remaja tersebut kedapatan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit, corbek, dan molotov. Mereka juga membawa tiga unit kendaraan bermotor dan dua unit telepon genggam.
Kronologi penangkapan ketujuh remaja tersebut bermula dari informasi warga yang melaporkan adanya segerombolan remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran.
Mendapat informasi tersebut, TPPP langsung merespon dan langsung menuju lokasi yang dimaksud. Setelah sampai di lokasi, TPPP menemukan segerombolan remaja sesuai dengan ciri-ciri yang diinformasikan warga.
Melihat kehadiran petugas, para remaja tersebut berusaha melarikan diri. Namun, petugas berhasil melakukan pengejaran dan mengamankan mereka.
“Ketujuh remaja tersebut beserta barang buktinya kami serahkan ke Polsek Cengkareng untuk diproses lebih lanjut,” ujar Kepala Tim 1 Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat, Ipda Rustam Efendi.
Rustam mengatakan, aksi tawuran remaja merupakan tindak pidana yang dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan patroli dan razia untuk mencegah terjadinya aksi tawuran.
“Kami mengimbau kepada para remaja agar tidak terlibat dalam aksi tawuran. Tawuran hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya.
Kepolisian Atensi Terkait Tawuran
Tawuran remaja merupakan masalah sosial yang telah lama terjadi di Indonesia. Aksi ini kerap menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang tegas dan terukur. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pengawasan terhadap para remaja.
Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada para remaja tentang bahaya tawuran. Edukasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti sekolah, media massa, dan media sosial.
Selain itu, pemerintah juga perlu bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah terjadinya tawuran. Masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan aksi tawuran yang terjadi di lingkungannya.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan para remaja, diharapkan aksi tawuran dapat ditekan dan bahkan dihapuskan dari Indonesia.
