Scroll untuk baca artikel
Berita

Monumen Zul-Rohmi Akan Dibangun di Antaranya Lombok-Sumbawa?

×

Monumen Zul-Rohmi Akan Dibangun di Antaranya Lombok-Sumbawa?

Sebarkan artikel ini

 

Mataram – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mataram mendorong loyalis pasangan dari kepemimpinan Gubernur dan Wakil ntb/”>Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah perlu membuat kenangan manis sebelum masa jabatan berakhir 19 September 2023 nanti.

Kenangan manis tersebut perlu ditandai dengan pembangunan monumen diantara pulau Lombok dan Sumbawa.

“Ini akan menjadi sebuah langkah yang sangat penting dalam menjaga warisan dan pencapaian kepemimpinan pasangan Zul-Rohmi selama lima tahun berkhidmat memimpin NTB,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi Sekretaris Mi6 Lalu Athari Fathullah, Jumat (18/8/2023).

Bambang Mei menjelaskan, Mi6 mendorong monumen tersebut tidak dibangun oleh pemerintah provinsi melainkan dibangun oleh para loyalis Zul-Rohmi yang disebutnya sebagai “Zul-Rohmi Mania”.

Baca Juga:  HBK: Harus Ada Efek Jera Bagi Pelaku Perekrut PMI Ilegal

Pembangunannya pun harus dengan skema gotong royong, sebagai wujud pelibatan dan partisipasi aktif Zul-Rohmi Mania.

Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode yang karib disapa Didu ini menjelaskan, jika telah terbangun, monumen tersebut akan menjadi cerminan dari dedikasi dan pengabdian Zul-Rohmi dalam mengatasi berbagai tantangan dan dinamika selama memimpin Bumi Gora.

“Monumen itu sejatinya lebih dari sekadar simbol fisik. Monumen itu nanti akan memainkan peran penting dalam memperingati dan menginspirasi generasi mendatang,” ucap Didu.

Lebih jauh Didu menjelaskan, monumen untuk Zul-Rohmi tersebut akan berperan sebagai dokumentasi visual dari apa yang sudah dicapai selama masa jabatannya.

Sehingga memungkinkan masyarakat dan generasi mendatang untuk mengingat dan mengapresiasi dedikasi serta hasil kerja tersebut.

Baca Juga:  Percepatan Integrasi Aplikasi Digital, SSDM Polri Kembangkan ‘Satu Data SDM’

Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah melihat sebuah monumen juga bisa berperan meningkatkan kesadaran publik. Karena akan membantu masyarakat untuk lebih memahami dampak positif yang dihasilkan oleh kebijakan dan program-program yang telah diterapkan Zul-Rohmi.

“Monumen itu juga kan bisa juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran bagi pemimpin yang akan datang. Pengalaman dan pelajaran yang diambil dari kepemimpinan sebelumnya dapat membantu dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi,” tandas Athari

Ditanya soal bagaimana wujud monumen tersebut, Athar menyerahkan sepenuhnya kepada para Zul-Rohmi Mania.

Sebab, kata dia, desain monumen itu haruslah mencerminkan dan merepresentasikan secara akurat pencapaian dan nilai-nilai yang dipegang oleh pasangan Zul-Rohmi. Dan di antara pihak yang paling memahami hal tersebut, tentulah pada Zul-Rohmi Mania.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Seteluk Atas Kawal Pendistribusian Beras Bantuan Pemerintah

“Monumen itu kan pasti akan membutuhkan sentuhan artistik dan simbolisasi yang cerdas sehingga dapat membantu dalam menyampaikan pesan yang kuat. Tentu tidak ada yang paling baik memahami hal itu selain para Zul-Rohmi Mania,” imbuh Athari menekankan.

Hanya saja, jika boleh mengajukan usul, dia menyarankan agar monumen tersebut tidak dalam wujud patung atau relief. Namun, bisa mewujud dalam bentuk yang lain.

Semisal monumen yang memadukan teks dan kutipan. Atau monumen yang memadukan elemen seni modern, sehingga dapat menciptakan pengalaman yang lebih dinamis bagi pengunjung monumen. Atau monumen bisa juga berasal dari inspirasi lanskap lokal atau ciri khas wilayah.