Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Akses Jalan Nasional Putus

×

Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Akses Jalan Nasional Putus

Sebarkan artikel ini
Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Akses Jalan Nasional Putus
Image by Infopublik.id

Lumajang, Jawa TimurBanjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang Kabupaten Lumajang pada Kamis (18/4/2024) membawa duka. Peristiwa ini menelan tiga korban jiwa dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Banjir lahar dingin dipicu oleh intensitas hujan tinggi di wilayah bencana/844940/longsor-dan-lahar-dingin-gunung-semeru-membuat-tiga-warga-meninggal-dunia” target=”_blank” rel=”noopener”>Gunung Semeru, yang mengakibatkan meluapnya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik. Sembilan kecamatan terdampak, yaitu Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh.

Akibat luapan lahar dingin, empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi, dan 17 jembatan mengalami kerusakan berat. Delapan jembatan bahkan putus total, menyebabkan akses jalan Nasional Lumajang-Malang via Piket Nol Pronojiwo terputus. Hingga saat ini, jalan tersebut masih dalam penanganan PT Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa-Bali).

Baca Juga:  Tim Gabungan Tak Hentikan Cari Korban Longsor di Jalur Cikijing-Kuningan

“Sampai hari ini, tiga korban meninggal dunia akibat kejadian ini,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024). Satu korban meninggal akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo, dan dua lainnya terseret arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.

Pos Pantau Gunung Api Semeru mencatat amplitudo maksimum getaran banjir mencapai 40mm overscale pada pukul 18.30 WIB. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pun mengimbau masyarakat di sekitar DAS untuk meningkatkan kewaspadaan.

Visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak, serta potensi Awan Panas, menjadi alasan utama PVMBG mengeluarkan imbauan tersebut. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melakukan asesmen, pembersihan material lahar dingin, dan pemantauan dampak lahar dingin di wilayah terdampak.

Baca Juga:  Karyawan Swasta Gantung Diri di Kosan, Pacar Temukan Jasadnya

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak lanjutan, mengingat potensi hujan lebat di wilayah Gunung Semeru masih tinggi.