Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Kemenkes Pakai AI Buat Rumah Sakit Makin Canggih

×

Kemenkes Pakai AI Buat Rumah Sakit Makin Canggih

Sebarkan artikel ini
Kemenkes Pakai AI Buat Rumah Sakit Makin Canggih
perisainews.com – Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Tiga rumah-sakit-bisa-buka-pendidikan-spesialis-ini-tanggapan-19-fk-jatim-bali-nursa/”>rumah sakit ternama, yaitu RS Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, RS Kanker Dharmais, dan RS Dr. M. Djamil Padang, akan menjadi pionir dalam implementasi teknologi ini.

Kerja Sama Strategis dengan Harrison AI

Kemenkes telah menjalin kerja sama dengan Harrison AI, perusahaan teknologi kesehatan asal Australia, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Selasa (9/7/2024). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan AI dalam bidang radiologi dan patologi, khususnya pada rontgen dada, CT Scan, otak, dan patologi anatomi.

Baca Juga:  Telat Haid Saat Puasa: Faktor dan Tips untuk Mempercepat Datang Bulan

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr. Azhar Jaya, menjelaskan bahwa pemanfaatan AI akan memfokuskan pada tiga hal utama:

  1. RSPON: AI akan menggunakannya untuk mendeteksi penyakit saraf, terutama stroke, melalui google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Computed_tomography_of_the_head&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search” target=”_blank” rel=”noopener”>CT Scan otak.
  2. RS Kanker Dharmais: AI akan memanfaatkannya dalam radiologi untuk mendeteksi kanker dan dalam patologi anatomi.
  3. RS Dr. M. Djamil Padang: AI akan menggunakannya untuk skrining penyakit tuberkulosis melalui radiologi.

Visi Transformasi Layanan Kesehatan

Dr. Azhar menekankan bahwa perkembangan pesat teknologi AI telah mengubah lanskap layanan kesehatan secara global. Sistem yang sebelumnya manual kini dapat secara otomatisasi, meningkatkan efisiensi dan dokter-arab-saudi-di-indonesia-senyuman-baru-untuk-anak-anak-penderita-jantung/” target=”_blank” rel=”noopener”>akurasi diagnosis. Keberhasilan implementasi AI di beberapa negara menjadi bukti nyata potensi teknologi ini.

Baca Juga:  10 Cara agar Bisa Tidur Cepat Bagi Penderita Insomnia

Kemenkes telah membentuk Clinical Research Centre (CRC) yang membawahi Clinical Research Unit/CRU (Unit Penelitian Klinis) di rumah sakit vertikal Kemenkes. Unit ini akan berperan penting dalam memfasilitasi uji klinis untuk pemanfaatan AI, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan mempercepat kolaborasi dengan berbagai pihak.

Tantangan dan Harapan

Co-Founder dan CEO Harrison AI, Dimitry Tran, mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi tantangan dalam ketersediaan ahli radiologi. Rasio ahli radiologi per 1 juta penduduk di Indonesia masih jauh lebih rendah jika membandingkannya dengan negara-negara maju. Oleh karena itu, peran AI sebagai asisten dan alat bantu bagi para ahli radiologi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja mereka.

Dimitry juga menegaskan bahwa peran dokter tetap menjadi faktor utama dalam pemanfaatan AI. Teknologi ini tidak akan menggantikan bp2mi-di-uin-jakarta-siap-kerja-di-luar-negeri/” target=”_blank” rel=”noopener”>keahlian dokter, melainkan akan melengkapi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Baca Juga:  Cegah Banjir, Babinsa Monjok Timur Bersama Dinas PUPR dan Dinas Perdaganagan Bersihkan Got di Wilayah Pasar Cemare

Kolaborasi antara Kemenkes dan Harrison AI mengharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi sistem layanan kesehatan di Indonesia. Dengan pemanfaatan AI yang tepat, sehingga layanan kesehatan menjadi lebih efisien, akurat, dan cepat, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.