Scroll untuk baca artikel
Berita

Tradisi Peresean di Lombok Barat: Polsek Lembar Dukung Pelestarian Budaya, Kawal Ketangkasan Pepadu Gerebegan

×

Tradisi Peresean di Lombok Barat: Polsek Lembar Dukung Pelestarian Budaya, Kawal Ketangkasan Pepadu Gerebegan

Sebarkan artikel ini
Semangat Tradisi Peresean Membara di Lembar

Lembar, Lombok Barat – Dentuman rotan dan sorak sorai penonton memecah keheningan sore di Dusun Gerebegan, Desa Jantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Pada Rabu, 29 Mei 2024, Polsek Lembar, keamanan/” target=”_blank” rel=”noopener”>Polres Lombok Barat, Polda NTB, yang dipimpin oleh Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., memastikan keamanan dan kelancaran pergelaran seni budaya Peresean yang memukau.

Tradisi Peresean, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Lombok, kembali hidup dalam semangat persaudaraan di tengah masyarakat. Acara ini, yang diinisiasi oleh Kepala Dusun Gerebegan bersama para pemuda setempat, bertujuan melestarikan warisan budaya yang kaya dan mempererat ikatan sosial antarwarga.

Pertarungan sengit antara para pepadu yang berasal dari paguyuban Desa Jantung menjadi sorotan utama. Meski hanya diikuti oleh peserta lokal, semangat kompetisi tetap membara. Para pepadu yang beradu ketangkasan menggunakan rotan dan ende (tameng) dari kulit sapi, menunjukkan keahlian dan sportivitas tinggi.

Pekembar berpengalaman memimpin jalannya pertarungan, memastikan setiap ronde berlangsung adil dan aman. Polsek Lembar, melalui Bhabinkamtibmas Desa Jantung dan Unit IK, turut hadir untuk mengawal jalannya acara hingga selesai.

Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., Kapolsek Lembar, menegaskan komitmen kepolisian dalam mendukung pelestarian budaya lokal serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kami akan selalu hadir untuk memastikan setiap kegiatan budaya berjalan lancar dan aman,” ujarnya.

Baca Juga:  TIM OPSNAL SAT NARKOBA POLRES DOMPU KEMBALI BEKUK SEPASANG SEJOLI BERINISIAL NJY dan NJM DI SEBUAH KOS KOSAN KARENA DI DUGA PENGEDAR NARKOTIKA

Peresean di Dusun Gerebegan tidak hanya menjadi ajang adu ketangkasan, tetapi juga menjadi simbol semangat persatuan dan kebersamaan masyarakat Lombok. Acara ini menjadi bukti bahwa tradisi budaya dapat terus hidup dan berkembang, bahkan di tengah modernitas.