Scroll untuk baca artikel
Berita

Stabilkan Harga Beras, Disperindag Lobar Gerak Cepat!

×

Stabilkan Harga Beras, Disperindag Lobar Gerak Cepat!

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, NTB Harga beras di pasaran belakangan ini melonjak hingga mencapai Rp17-18 ribu per kilogram. Kondisi ini membuat masyarakat menjerit.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat bergerak cepat untuk menstabilkan harga beras.

Operasi Pasar dan Sidak Distributor

Kepala Disperindag Lombok Barat, H. Maksum, mengatakan pihaknya akan melakukan operasi pasar (OP) untuk menekan harga beras.

“Kita harus melakukan OP, ini sedang kita upayakan,” kata Maksum.

Selain itu, Disperindag juga akan melakukan sidak ke pasar-pasar dan distributor beras untuk memastikan tidak ada permainan harga.

“Kita ingin memastikan stok beras tersedia dan tidak ada yang menaikan harga seenaknya,” tegas Maksum.

Baca Juga:  Chikungunya Reda, Masyarakat Tetap Diminta Waspadai Penularan Dengan Lakukan PSN Berkala

Kerja Sama dengan OPD Lain

Disperindag tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani masalah ini. Oleh karena itu, mereka akan bekerja sama dengan OPD lain, seperti Bulog dan Dinas pangan/”>Ketahanan Pangan, serta para distributor beras.

“Kita harus koordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga bapok,” kata Maksum.

Imbauan kepada Pedagang

Disperindag juga mengimbau kepada para pedagang agar tidak menyimpan beras dan menunggu harga naik.

“Kita harap para pedagang tidak ada yang menyimpan beras mereka menunggu harga beras naik baru dijual,” imbau Maksum.

Upaya Menjaga Stabilitas Harga

Disperindag Lombok Barat berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras.

Baca Juga:  Tim Puma 2 Sigap Evakuasi Maling, Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga

“Kita upayakan harga bapok tetap stabil, terutama menjelang bulan puasa,” kata Maksum.

Harapan Masyarakat

Masyarakat berharap Disperindag dapat segera mengatasi masalah ini.

“Semoga harga beras segera turun dan stabil kembali,” kata seorang warga Lombok Barat.