Perisainews.com – Rusia telah mengirim howitzer D-1 berusia 80 tahun ke Ukraina, menurut laporan dari Forbes. Howitzer ini merupakan salah satu artileri tertua yang masih digunakan oleh militer Rusia.
Pengiriman howitzer D-1 ini menunjukkan bahwa Rusia sedang mengalami kekurangan artileri yang parah karena perang di Ukraina. Rusia telah kehilangan ratusandalam perang ini, dan industri pertahanan Rusia tidak dapat memproduksinya kembali yang baru dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan militer.
Penggunaannya oleh Rusia juga menunjukkan bahwa Rusia semakin desperate untuk memenangkan perang di Ukraina. Artileri ini sudah tua dan tidak akurat. Juga tidak dapat menandingi kemampuan milik ukraina yang lebih modern.
Ini juga merupakan tanda bahwa Rusia sedang mengalami kesulitan ekonomi. Rusia telah menghabiskan miliaran dolar untuk perang di Ukraina, dan negara ini sekarang sedang mengalami defisit anggaran yang besar.
Pengirimannya ke Ukraina kemungkinan tidak akan berdampak signifikan pada perang ini. Howitzer ini sudah tua dan tidak akurat, sehingga tidak dapat menandingi kemampuan howitzer modern Ukraina. Namun, pengiriman ini menunjukkan bahwa Rusia sedang mengalami kekurangan artileri yang parah dan semakin desperate untuk memenangkan perang.
Hal ini dapat mendorong Rusia untuk menggunakan senjata yang lebih berbahaya, seperti senjata kimia atau nuklir. Pengiriman howitzer D-1 oleh Rusia ke Ukraina merupakan tanda bahwa Rusia sedang mengalami kesulitan militer dan ekonomi. Hal ini juga menunjukkan bahwa Rusia semakin desperate untuk memenangkan perang. Hal ini dapat mendorong Rusia untuk menggunakan senjata yang lebih berbahaya, sehingga perang di Ukraina dapat menjadi lebih mematikan.
