Scroll untuk baca artikel
Berita

Rachmat Pimpin Doa di Makam KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid

×

Rachmat Pimpin Doa di Makam KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid

Sebarkan artikel ini

Jawa Timur – Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat memboyong ratusan kader dan fungsionaris PDI Perjuangan NTB untuk ziarah ke makam Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid, di Kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Senin kemarin (13/3/2023).

Rachmat dan rombongan yang terdiri dari tiga bus tiba di Ponpes Tebu Ireng. Begitu tiba, Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut bersama fungsionaris PDIP NTB dipersilakan langsung masuk ke area utama makam.

Selain pendiri Nahdlatul Ulama KH Haysim Asy’ari dan cucunya presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di area pemakaman tersebut terdapat pula makam KH Wahid Hasyim, ayah dari Gus Dur, lalu KH Sholahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, adik dari Gus Dur, dan sejumlah makam anggota keluarga seperti KH Yusuf Hasyim.

Baca Juga:  Tingkatkan Kamseltibcarlantas, Polsek Kediri Gelar Pengaturan Lalu Lintas

Selepas dzikir dan doa tersebut, Rachmat diperkenankan Juru Kunci Makam untuk melakukan tabur bunga di pusara Presiden ke-4 RI, Gus Dur. Rachmat didampingi fungsionaris PDIP Hakam Ali Niazi dan Abdul Rafiq, yang merupakan Ketua DPRD Sumbawa.

“Ziarah ini penting agar kader-kader PDI Perjuangan mampu menjadi pribadi yang menjiwai dan meneladani nilai-nilai juang para tokoh dan pahlawan bangsa,” kata Rachmat.

KH Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri NU, menjadi Rais Akbar organisasi Islam terbesar di Tanah Air itu hingga akhir hayatnya. Berkat jasanya yang begitu besar dalam pendidikan khususnya melalui NU, dan juga perannya dalam melawan penjajah Belanda, KH Hasyim ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1964.

Baca Juga:  Polsek Pekat Ungkap Peredaran Miras Di Wilhumnya, Pemilik Miras Kabur Dari Rumahnya

Sementara putranya, KH Wahid Hasyim, yang merupakan ayahanda Gus Dur, adalah anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan juga anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Rachmat menegaskan, langkah dirinya membawa ratusan kader dan fungsionaris PDI Perjuangan berziarah ke makam Bung Karno kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim dan Gus Dur.

Kader PDIP ditekankan untuk terus memiliki spirit kepahlawanan mereka, sehingga menjadi pribadi-pribadi yang tiada henti berkontribusi membangun negeri.

Kemarin, pada saat yang sama, kepada seluruh kader, Rachmat juga menceritakan bagaimana Bung Karno memiliki hubungan yang sungguh teramat dekat dengan KH Hasyim Asy’ari dan juga KH Wahid Hasyim.

Baca Juga:  Mendagri Tito: Selamat Hari Bhayangkara ke-78, Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Selain itu, Bung Karno juga selalu berkorespondensi secara rutin dengan KH Hasyim. Bung Karno misalnya pernah bertanya dalam surat korespondensinya tentang apa hukumnya bagi kita semua untuk membela negara.

KH Hasyim menuliskan jawabannya, bahwa hukumnya adalah fardu ain. Artinya, wajib bagi kita semua membela negara kita, wajib bagi kita merajut kemerdekaan, kebersamaan, dan kebangsaan kita.

Demikian halnya dengan KH Abdul Wahid Hasyim. Bung Karno dan ayahanda Gus Dur tersebut bahu membahu menyiapkan kemerdekaan Indonesia.

Rachmat juga menceritakan kepada kader PDI Perjuangan, KH Hasyim dan Bung Karno dan seluruh keturunannya memiliki ketersambungan nasab hingga Nabi Muhammad SAW. KH Hasyim kata Rachmat adalah keturunan Sunan Giri. Sementara Bung Karno adalah keturunan Sunan Kalijaga.