Scroll untuk baca artikel
Berita

PDIP Beri Kursi Roda ke Pensiuan PNS Difabel di Lombok Timur

×

PDIP Beri Kursi Roda ke Pensiuan PNS Difabel di Lombok Timur

Sebarkan artikel ini

Lombok Timur – Memasuki sepuluh hari kedua Bulan Suci Ramadan, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Rachmat Hidayat, kembali menyalurkan bantuan kursi roda elektrik untuk pensiunan abdi negara di Lombok Timur.

Rachmat menyambangi Dusun Mekar Baru di Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut membesuk Budi Cahyono, pensiunan auditor di Inspektorat mataram/”>Kota Mataram, yang kini tidak bisa berjalan lagi.

Rachmat membawa bantuan kursi roda elektrik untuk aparatur sipil negara yang purna tugas tahun 2017 tersebut.

“Bantuan kursi roda ini adalah murni aksi kemanusiaan. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan politik. Hanya dengan keihklasan dan tanpa mengharapkan pamrih apa pun, aksi kemanusiaan ini akan menjadi bermakna untuk kita semua,” imbuh Rachmat, Minggu (2/4/2023).

Baca Juga:  Residivis Narkoba Kembali Ditangkap, Kali Ini karena Carding di Dark Web

Rachmat mengatakan kursi roda elektrik sebagai bagian dari program aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Hal itu dilakukan manakala dirinya mendapat informasi tentang kondisi kesehatan Budi Cahyono.

“Menjadi rasa syukur tentu bagi kita semua manakala dengan kehadiran kursi roda elektrik ini, Dik Budi Cahyono kini bisa lebih mandiri dalam beraktivitas, lebih-lebih dalam beribadah,” ujar Rachmat.

Dia menegaskan kondisi Budi Cahyono wujud penghormatan atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian yang diberikan untuk pembangunan daerah.

“Bantuan ini tak akan pernah sebanding dengan dedikasi dan pengabdian yang sudah beliau berikan untuk daerahnya,” ucap Rachmat.

Kerabat Budi Cahyono menyongsong kedatangan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini dengan suka cita menyambut H Murjoko dan Prof Yusuf Akhyar Sutaryono, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

Baca Juga:  Jum,at Curhat, Bhabinkamtibmas Polsek Sanggar Sambangi Warga Binaan

Budi Cahyono sendiri merupakan Aparatur Sipil Negara yang berasal dari kaum difabel. Semenjak usia dua tahun, pria kelahiran 1957 tersebut telah menderita polio. Kaki kirinya tidak bisa berjalan. Sehingga dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk selama berdinas sebagai pegawai negeri selama 34 tahun.

Rachmat yang mengenal Budi Cahyono semenjak kecil tahu persis, bagaimana gigihnya Budi Cahyono menempuh pendidikan. Tak sekalipun Budi Cahyono minder dengan kondisi fisiknya yang kekurangan.

Budi Cahyono juga tak pernah mengeluh. Dia begitu ikhlas menerima kondisinya tersebut. Sehingga sehari-hari, Rachmat mendapati bahwa yang ada pada diri Budi Cahyono adalah semangat yang bahkan melebihi mereka yang memiliki fisik normal.

Rona kebahagiaan terpancar sangat jelas dari raut wajah Budi Cahyono, yang turut menyongsong kedatangan Rachmat dari teras rumahnya.

Baca Juga:  Cara Mendaki Gunung Rinjani yang Aman dan Menyenangkan

Rachmat lalu menyilakan tim dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik sosial/”>Kementerian Sosial di NTB, membawa masuk kursi roda elektrik untuk Budi Cahyono.

Kustadi, perwakilan Tim Sentra Paramita Mataram kemudian menjelaskan bagaimana kursi roda elektrik tersebut dioperasikan. Tubuh Budi Cahyono pun diangkat dan didudukkan di atas kursi roda elektrik yang harganya mencapai Rp 27 juta.

Sementara itu, mewakili keluarga, Prof Yusuf Akhyar Sutaryono, menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi apresiasi atas perhatian yang sudah diberikan Rachmat kepada saudara sepupunya Budi Cahyono.