Scroll untuk baca artikel
Berita

Ngaji Spiritual di IAIH NW Lombok Timur

×

Ngaji Spiritual di IAIH NW Lombok Timur

Sebarkan artikel ini

 

Lombok Timur – Sejumlah Profesor ikuti Studium Generale di IAIH NW Lotim dengan tema Revitalisasi Kajian Kutub al-Turats dalam Menguatkan Nilai-nilai Spiritual dan Intelektual.

Sebagai langkah awal untuk memulai perkuliahan semester ganjil Tahun Akademik 2023/2024, Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Lombok Timur menggelar Studium Generale di Aula Majlis Dakwah Hamzanwadi II Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Selasa (3/10/2023).

Dengan menghadirkan Guru Besar dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur Prof. H Kojin, Agus Zaenal Fitri dan H Teguh.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, pada tahun akademik 2023/2024 IAIH NW Lombok Timur telah menerima sebanyak 1.070 orang mahasiswa baru yang tersebar di semua program studi yang di kelolanya.

Baca Juga:  Wisata Pantai Arjuna Aman dan Nyaman, Berkat Patroli Rutin Polsek Sekotong

Selain itu pihak civitas akademik IAIH NW Lotim terus melakukan akselerasi dan inovasi untuk menunjukan eksistensinya dan pengembangan kompetensi SDM yang ada di lingkungan kampus IAIH NW Lotim baik untuk dosen maupun untuk mahasiswa, seperti pada hari ini, IAIH mengelar kuliah umum untuk mahasiswa sebagai tanda awal dimulainya tahun ajaran yang baru.

Menghadapi era civil society 5.0 kita harus mampu berkompetisi dengan cara meningkatkan kompetensi diri dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini, demikian diungkapkan oleh rektor IAIH NW Lotim KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, dalam sambutannya saat membuka kegiatan studi general tersebut.

“Yang harus kita miliki di era sekarang ini adalah kecerdasan spritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan digital,” tegasnya.

Baca Juga:  Kehadiran Polri di Kalangan Pendidikan, Bhabinkamtibmas Polsek Sanggar Jadi Irup di SMPN 2 Sanggar

Sedangkan Prof Kojin dalam paparan materinya yang mengangkat tema ‘Turats Sebagai Warisan Abadi bagi Setiap Generasi’.

Menurutnya, Turats adalah Peninggalan yang bermanfaat ilmu/harta dari generasi pendahulu. Peninggalan berupa ilmu dan ini peninggalan abadi
Katanya, kesuksesan adalah orang yang bisa menggunakan kesempatan yang ada.

“Gunakan waktunya sebaik-baiknya. Jangan hanya makan dan tidur. Jadikan waktumu untuk ilmumu bertambah.Itulah yang namanya santri beneran,” ujarnya.

Lanjutnya, yang harus dilakukan generasi tetap membaca berkali-kali karena akan menemukan kemuliaan. Setelah itu, harus menulis agar bisa menjadi peninggalan.

“Tapi, harus diingat semakin tinggi ilmu seseorang makan semakin tinggi adab dan akhlaknya. Pegang filsafat padi, semakin berbuah semakin merunduk,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pemulihan Kondisi Kondusif di Monjok-Taliwang sudah menampakkan hasil signifikan, Aktivitas Warga Normal Kembali

Sementara itu Mudir Forum Mudir Mahad PTKIN, H Teguh, banyak dari mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi agama tidak bisa baca tulis al-Quran dan Bahasa Arab, sehingga ini yang membuat kita di Forum Mudir Mahad PTKIN memberikan kelas khusus untuk belajar dan menulis arab.

Prof Agus Zaenal Fitri, menerangkan ilmu itu bukan di laptop akan tetapi ilmu itu ada dalam hati, maka harus kita bersungguh-sungguh karena kesuksesan milik orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Penggunaan media digital telah memberikan kontribusi munculnya ruang publik baru di mana banyak muslim yang berbicara Agama Islam.