Perisainews.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pemerintah akan tetap memberikan prioritas kepada haji/”>calon jemaah haji lanjut usia (lansia) untuk mendapatkan kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu orang tahun 1446 Hijriah/2024 Masehi.
Hal ini disampaikan Menag menyusul kabar baik dari Arab Saudi yang memberikan penambahan kuota haji kepada Indonesia. “Kami sangat bersyukur atas keputusan Arab Saudi yang memberikan tambahan kuota haji kepada Indonesia sebanyak 20 ribu jemaah. Ini merupakan bentuk kerjasama dan kepercayaan yang baik antara kedua negara,” kata Menag dalam keterangan persnya, Sabtu (21/10/2023).
Menurut Menag, saat ini terdapat sekitar 600 ribu calon jemaah haji lansia yang sudah mendaftar dan menunggu giliran untuk berangkat ke Tanah Suci. “Kelompok ini sangat kami prioritaskan karena mereka sudah berusia lanjut dan memiliki harapan besar untuk menunaikan ibadah haji,” ujar Menag.
Menag juga menginstruksikan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) untuk menyiapkan mekanisme distribusi kuota tambahan tersebut secara adil dan transparan. “Kami akan memastikan bahwa kuota tambahan ini dapat dimanfaatkan oleh calon jemaah haji yang memenuhi syarat dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” tutur Menag.
Dengan adanya penambahan kuota ini, maka total jemaah haji Indonesia yang akan berangkat tahun depan menjadi 241 ribu orang. Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menginformasikan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2024 sebanyak 221 ribu orang.
Penambahan kuota haji Indonesia merupakan salah satu hasil kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada awal Oktober lalu. Presiden Jokowi bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk membahas berbagai isu strategis, termasuk kerjasama di bidang haji dan umrah.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia. Kami juga berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga ibadah haji dapat kembali dilaksanakan dengan normal dan aman,” pungkas Menag.
