Scroll untuk baca artikel
Berita

Caleg Golkar Megawati Lestari Sebut Santriwati NTB Harus Berdaya

×

Caleg Golkar Megawati Lestari Sebut Santriwati NTB Harus Berdaya

Sebarkan artikel ini

Mataram – Pemberdayaan perempuan saat ini menjadi isu strategis nasional yang terus dan masih dilaksanakan di daerah. Konsep pemberdayaan perempuan yang saat ini masih banyak menempatkan perempuan sebagai obyek dan bukan subyek menjadi salah satu kendala keberhasilan, meski program ini dikerjakan lintas sektoral dan melibatkan para pihak selain pemerintah.

Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar, Megawati Lestari SH MH menilai, program pemberdayaan perempuan harus mulai didorong pendekatannya agar perempuan menjadi subyek, bukan sekadar obyek pemberdayaan.

“Kalau mau berhasil optimal dan ada akselerasi, maka saya pikir harus ada perubahan pendekatan. Perempuan harus mulai menjadi subyek, caranya dengan memberikan wadah, aksesibilitas, dan kesempatan yang sama untuk berekpresi,” kata Megawati Lestari, Minggu 8 Oktober 2023.

Baca Juga:  Gagalkan Peredaran Sabu di Situbondo, Satresnarkoba Polres Situbondo Mengamankan 4 Tersangka dan Barang Bukti

Lama bergelut sebagai aktivis perempuan untuk demokrasi, Megawati Lestari maju sebagai Caleg DPRD NTB untuk Dapil 8 Lombok Tengah. Megawati bertekad memberdayakan kaum perempuan dan menyediakan pendidikan berkualitas.

Menurut Megawati, NTB yang terkenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan nasional punya banyak alternatif yang bisa mendukung pemberdayaan perempuan. Konsep halal tourism dan moslem friendly destination yang menjadi branding, juga menjadi kekuatan tersendiri untuk menyediakan wadah dan akses bagi pemberdayaan perempuan.

“Branding NTB sebagai destinasi wisata bisa menjadi daya ungkitnya. Perlu diadakan banyak event, khususnya Ekonomi Kreatif (Ekraf) penunjang pariwisata yang khusus untuk perempuan dan para santriwati,” ujar Megawati.

Megawati menilai, peran Pondok Pesantren dan para santriwati sangat potensial dalam pemberdayaan perempuan secara luas.

Baca Juga:  Briptu Lalu Muhammad Ali Akbar Quick Response Terhadap Warganya Yang Nyasar

Tak hanya sekadar memenuhi hak pendidikan perempuan, tapi juga bagaimana ke depan para santriwati bisa turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah ini.

“Jumlah penduduk kita di NTB masih dominan dan lebih banyak perempuan, kemudian kita punya banyak santriwati dan alumni Ponpes. Ini kekuatan luar biasa,” tukasnya.

Selanjutnya Putri Almarhum H.Muhdin Ramli alumni jombang tebu Ireng pertama di wilayah Lombok tengah mengatakan, event atau kegiatan yang matching dengan kepariwisataan bisa dilakukan. Antara lain Festival atau Pameran Ekraf Perempuan dan Santriwati.

“Di ajang itu mereka akan berekspresi dengan keterampilan dan produk UMKM yang dihasilkan,” imbuhnya

Sebab, Megawati menilai, para santriwati alumni Ponpes memiliki daya saing SDM yang mumpuni. Namun, faktanya ketersediaan mereka di dunia lapangan kerja masih belum optimal, baik di sektor formal maupun informal.

Baca Juga:  Kapolsek Batulayar Apresiasi Sinergi TNI-Polri dalam Memajukan Pendidikan dan Keamanan

“Festival atau pameran Ekraf Santriwati ini harus digagas dan bisa menjadi cikal bakal dimana konsep pemberdayaan perempuan bisa sejalan dengan sektor kepariwisataan di NTB,” katanya.

Ia mencontohkan, NTB yang kini juga sudah mulai dikenal dengan Trend Setter Muslim Fashion. Dalam tahun 2023 ini saja setidaknya ada empat event Muslim Fashion baik yang tingkat daerah, nasional, maupun internasional.