Scroll untuk baca artikel
BeritaGlobal

Ancaman Korea Selatan Terhadap Keikutsertaan Indonesia dalam Program Pengembangan KF-21 Boramae

×

Ancaman Korea Selatan Terhadap Keikutsertaan Indonesia dalam Program Pengembangan KF-21 Boramae

Sebarkan artikel ini
KF-21 Boramae

Perisainews.com – Korea Selatan mengancam akan meninjau ulang peran Indonesia dalam program pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae. Ancaman ini muncul setelah Indonesia gagal membayar sebagian biaya pengembangan yang telah disepakati sebelumnya.

Indonesia adalah mitra strategis Korea Selatan dalam program KF-21, yang merupakan pesawat tempur generasi keempat setengah yang dirancang untuk menggantikan pesawat tempur F-4 dan F-5 yang sudah tua. Indonesia berjanji untuk membayar 20% dari biaya pengembangan, yang diperkirakan mencapai $6,5 miliar.

Namun, menurut seorang sumber industri yang tidak mau disebutkan namanya, Indonesia belum membayar sepeser pun hingga tahun 2023. Sumber tersebut mengatakan bahwa Korea Selatan sangat serius tentang program KF-21 dan tidak akan mentolerir keterlambatan pembayaran dari Indonesia.

Baca Juga:  Wujud Rasa Syukur, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.I.K.,M.I.K., Distribusikan 26 Ekor Hewan Qurban Idhul Adha 1445 H Tahun 2024 M

“Jika Indonesia tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka Korea Selatan dapat meninjau kembali peran Indonesia dalam program tersebut,” kata sumber tersebut.

Tinjauan ulang ini dapat berdampak besar bagi kedua negara. Bagi Korea Selatan, program KF-21 adalah proyek nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan industri senjata negara tersebut. Bagi Indonesia, program KF-21 adalah kesempatan untuk memodernisasi angkatan udaranya dan meningkatkan kerjasama dengan Korea Selatan.

Sumber tersebut menambahkan bahwa tinjauan ulang ini dapat mencakup berbagai opsi, mulai dari mengurangi peran Indonesia dalam pengembangan pesawat tempur hingga menarik Indonesia dari program tersebut sama sekali.

Indonesia sendiri telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program KF-21 dan berharap dapat menyelesaikan masalah pembayaran dengan Korea Selatan.