Scroll untuk baca artikel
Berita

93 Jamaah Yatofa Geram Tantang Travel Mayyasah Buka Data

×

93 Jamaah Yatofa Geram Tantang Travel Mayyasah Buka Data

Sebarkan artikel ini

Mataram – Direktur Utama PT Mayyasah Lalu Muh. Ikbal Asari membeberkan alasan batalnya 93 Jamaah Yatofa berangkat umroh. Pernyataan itu ditanggapi oleh jamaah melalui kuasa Hukumnya Abdul Majid.

“Pernyataan Ikbal itu kami sangat sayangkan dan sesalkan untuk di lontarkan lagi, terkesan seolah olah mau cuci tangan dan menyalahkan Yatofa, padahal sehari sebelumnya kita sudah melakukan mediasi dan berjalan dengan baik,” kata Majid, Jumat (14/4/2023).

Majid mengatakan jika mau buka-bukaan soal sisa dana yang belum disetorkan oleh Yayasan Yatofa ke pihak travel yang diklaim oleh pihak travel keliru.

Ikbal menyatakan biaya perjalanan Umrah naik dan itupun disanggupi oleh pihak yayasan dengan catatan akan diberikan sampai di Madinah.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Laksanakan Sambang Duka, Kapolres Bima: Kedukaan Masyarakat Adalah Kedukaan Polri

“Kenapa? Karena pihak Yatofa sudah jengkel dan kesal karena dijanjikan berangkat dari akhir Februari sampai Maret. Sempat juga dijanjikan berangkat tanggal 2 April 2023,” katanya.

Bahkan tiket Lombok menuju Jakarta diambilkan dari sisa dana yang dimaksud oleh Direktur Mayyasah Ikbal itu.

Selanjutnya Majid memaparkan, alasan pihak Yayasan memutuskan untuk pulang ke Lombok itu juga akibat dari kebohongan Ikbal soal waktu yang dijanjikan.

“Ikbal janji akan memberangkatkan pada tanggal 8 April 2023 dan itu tertuang dalam surat perjanjian yang dia buat sendiri,” katanya.

Sampai waktu yang sudah dijanjikan ternyata tiket pun tidak ada. Bahkan jamaah dijanjikan waktu keberangkatan tak kunjung dilakukan.

“Abah TGH Fadli Fadil Thohir musyawarah dengan jamaah dan memutuskan untuk berangkat pulang pada tanggal 9 April 2023. Inilah sebenarnya yg terjadi,” urai Majid.

Baca Juga:  Polres Sumbawa Barat Beri Pelayanan Keamanan di Tempat Wisata pada Hari Libur

Majid minta kepada saudara Ikbal supaya tidak cuci tangan dengan persoalan ini dan menyalahkan Yayasan Yatofa.

“Saya ingin perjelas sekali lagi soal Dana yang diklaim masih tersisa itu. Itu sudah dikirim ke saudara Ikbal untuk tiket Lop Jakarta,” katanya.

Bahkan, untuk harga Visa dan kebutuhan lain jumlahnya Rp 300 juta lebih itu dalam perjanjiannya akan diberikan di Madinah setelah seluruh jamaah sampai.

“Tapi pihak yayasan tetap memberikan asal Jamaah tetap asal tetap diberangkatkan,” tutup Majid.