Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Peringatan Hari Santri: Bawa Nama NTB di Kancah Internasional

×

Peringatan Hari Santri: Bawa Nama NTB di Kancah Internasional

Sebarkan artikel ini

Mataram – Kepala ntb/”>Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz bersama besar Kementerian Agama beserta seluruh Forkompinda dan seluruh Pimpinan Pondok Pesantren peringati santri/”>Hari Santri di Kota Mataram, Minggu (22/10/2023).

“Hari ini merayakan hari santri dengan harapan kita memberikan penghargaan kepada para Syuhada para Kyai para pejuang yang tentu sudah melakukan perjuangan untuk memberikan layanan terbaik suku bangsa dan negara dengan gerakan resolusi jihadnya,” kata Zamroni.

Zamroni mengatakan peringatan Hari Santri 2023 tidak lagi pada perjuangan kemerdekaan. Seluruh santri diharapkan bisa berprestasi bisa membawa nama Nusa Tenggara Barat dan nama Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga:  UT Mataram Gelar MY-UT Tournament 2024 Mobile Legends Diikuti 3.546 Peserta

Zamroni mengatakan pada momentum tahun politik, santri harus tegak lurus. Urusan pilihan politik adalah urusan Partai Politik.

“Kita himbau kepada santri tetap belajar, Pondok-pondok Pesantren tetap fokus kepada proses pembelajaran mengisi anak-anak kita, generasi kita dengan ilmu agama yang kuat dan tentu juga tidak ketinggalan ilmu umum,” katanya.

Dia mengatakan tantangan santri hari ini bisa menjawab tantangan zaman selama belajar di Madrasah dan Pondok Pesantren.

“Kami juga dengan KPU, Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota, sudah MoU dengan KPU dan Bawaslu karna tentu di pondok pesantren juga ada lembaga pendidikan, ada santrinya, tentu yang sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya.

Regulasi bagaimana Pemilihan Umum, Pileg dan Pilpres termasuk juga Pilkada tahun ini diharapkan bisa berjalan dengan baik. Karena ini merupakan kewajiban semua warga negara, maka wajib hukumnya disukseskan.

Baca Juga:  Merdeka Belajar Plus Hadir di Ibu Kota Nusantara: Mempersiapkan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul

‘Persoalan kemudian ada pondok pesantren yang berbeda pilihan, itu persoalan mereka, tetapi tetap kami himbau, persoalan beda pilihan tidak boleh menjadi persoalan tetapi bagaimana kemudian keutuhan NTB dan NKRI,” ujarnya.

Kami selalu menghimbau Pondok Pesantren, harapan kami tetap tegak lurus bagaimana membina santri-santri, generasi penerus, karena tentu merekalah yang akan menerus estafet ini.

“Kalau dari awal kita sudah pupuk mereka dengan akhlak yang baik, kemudian pendidikan yang baik, maka saya yakin mereka bisa menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.