Periainews.com – Rusia telah mengecat empat jet tempur MiG-31 tambahan di aspal landasan pacu pangkalan udara Belbek di Krimea. Hal ini terlihat dalam citra satelit yang diambil pada tanggal 27 Oktober 2023.
Jet tempur MiG-31 adalah jet tempur interceptor jarak jauh yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 2.83. Jet ini dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara R-33 dan R-77 yang dapat menghancurkan pesawat musuh dari jarak jauh.
Rusia telah menggunakan jet tempur MiG-31 dalam perang di Ukraina untuk menyerang target-target di udara dan di darat. Namun, beberapa MiG-31 Rusia telah ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.
Mengecat jet tempur di aspal landasan pacu adalah taktik yang umum digunakan oleh militer Rusia untuk kamuflase dan menghindari deteksi oleh satelit mata-mata musuh. Namun, taktik ini juga memiliki kelemahan, yaitu jet tempur yang dicat di landasan pacu tidak dapat dengan mudah lepas landas atau mendarat.
Belum jelas mengapa Rusia mengecat empat MiG-31 tambahan di landasan pacu pangkalan udara Belbek. Namun, hal ini bisa jadi merupakan indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan diri untuk meningkatkan serangan udara di Ukraina.
Analisis Rusia telah menggunakan pangkalan udara Belbek di Krimea sebagai salah satu pusat operasi untuk perang di Ukraina. Pangkalan udara ini telah digunakan oleh pesawat-pesawat tempur Rusia untuk menyerang target-target di Ukraina dan untuk mendukung operasi pasukan darat Rusia.
Mengecat jet tempur MiG-31 di landasan pacu pangkalan udara Belbek dapat diartikan sebagai beberapa hal. Pertama, hal ini dapat diartikan sebagai upaya Rusia untuk meningkatkan kamuflase dan menghindari deteksi oleh satelit mata-mata musuh. Kedua, hal ini dapat diartikan sebagai upaya Rusia untuk menunjukkan kekuatan militernya kepada Ukraina dan kepada negara-negara Barat. Ketiga, hal ini dapat diartikan sebagai persiapan Rusia untuk meningkatkan serangan udara di Ukraina.
Hanya waktu yang akan menjawab apa maksud sebenarnya dari Rusia mengecat empat MiG-31 tambahan di landasan pacu pangkalan udara Belbek. Namun, hal ini jelas merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Ukraina dan bagi negara-negara Barat.
