Mataram – Direktur RSUD Kota Mataram dr Hj.Eka Nurhayati secara resmi melantik Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri NTB). Dalam sambutannya Eka meminta seluruh rumah sakit harus memberikan pelayanan informasi secara tepat dan akurat.
“Kita masing-masing rumah sakit harus paham dengan layanan yang ada. Akan bisa menambah ilmu kehumasan ke depan. Contoh pasien rujukan paham merujuk dan dirujuk,” katanya, Sabtu (9/9/2023).
Dia mengatakan informasi layanan di humas Rumah Sakit kadang terputus. Untuk itu kata Eka pihak humas harus memberikan info kepada pasien yang dirujuk hingga saat penanganan medis.
“Kalau bisa semua Humas itu memiliki media sosial seperti Cristiano Ronaldo ya. Masifkan informasi di media sosial,” katanya.
Asisten III Administrasi dan Umum H.Wirawan Ahmad hadiri acara Pelantikan pengurus Wilayah NTB Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri) Wilayah NTB.
“Rumah Sakit ini adalah institusi yang unik memiliki dua fungsi utama, Badan Layanan dan Badan Usaha,” kata Asisten III.
Ditambahkan Asisten III kepada Perhumasri yang baru saja dilantik untuk terus mengupgrade diri baik tataran hard skill dan soft skill untuk menghasilkan pelayanan yang baik, nyaman, dan aman sehingga bisa membantu rumah sakit menjadi profitabilitas kuncinya satu Kolaborasi.
“Untuk Perhumasri yang baru di lantik terus asah kemampuan soft skill dan hard skill,” katanya.
Terakhir dalam sambutanya mewakili Gubernur Asisten III ucapkan Selamat atas pelantikan Perhumasri Wilayah NTB dan harapnya semoga Perhumasri Periode pertama di Wilayah NTB Mampu berkolaborasi dengan pemerintah daerah membantu bagaimana citra dan reputasi NTB semakin maju, dan tidak kalah dengan rumah sakit negara lain.
Ketua Umum Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasi) Pusat, Anjari Umar Jiyanto melantik pengurus Perhumasi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) di ruang rapat Senat Universitas Mataram, Sabtu (9/9/2023).
Anjari Umar Jiyanto mengatakan, humas rumah sakit memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun reputasi rumah sakit kepada masyarakat.
Dia mengatakan, profesionalisme humas sangat dibutuhkan. Mereka yang menempati posisi sebagai humas rumah sakit bukanlah orang yang sembarangan.
“Dia terdepan membangun reputasi rumah sakit. Prinsip pertama pemimpin rumah sakit itu bisa menempatkan orang orang terpilih di posisi humas,” kata Umar saat ditemui seusai pelantikan.
Ketua Pengurus Wilayah Perhumasri NTB, Shinta Desiyana Fajarica mengatakan, humas rumah sakit harus memiliki kemampuan respons cepat saat terjadi sesuatu.
Menurutnya, respons yang lambat jadi bumerang bagi rumah sakit dalam membangun citra positif.
“Ketika terjadi sesuatu maka di sinilah peran fungsi humas untuk bergerak cepat,” tandasnya.
Pengurus wilayah Perhumasri NTB merupakan yang ketujuh di Indonesia. Belum semua provinsi memiliki pengurus Perhumasri.
