Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Bahaya Tersembunyi: Asam Lambung Bisa Naik ke Paru-paru, Kenali Ciri-cirinya

×

Bahaya Tersembunyi: Asam Lambung Bisa Naik ke Paru-paru, Kenali Ciri-cirinya

Sebarkan artikel ini
Asam Lambung Bisa Naik ke Paru-paru, Kenali Ciri-cirinya
Image by freepik

Apakah Anda pernah mendengar bahwa asam lambung dapat naik ke paru-paru? Jangan anggap sepele hal ini, karena kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan Anda. Kondisi ini dikenal sebagai aspirasi asam lambung, yang dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran pernapasan, serta berbagai komplikasi kesehatan yang serius.

Ciri-ciri Asam Lambung Naik ke Paru-paru

Penyakit ini yang juga dengan sebutan refluks asam ke paru-paru, terjadi ketika isi perut yang asam naik ke esofagus dan kadang masuk ke saluran napas, yang dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada paru-paru dan saluran napas. Berikut adalah penjelasan untuk setiap gejala:

  • Sensasi Terbakar di Dada: Ini adalah gejala klasik dari refluks asam, yang sering disebut sebagai heartburn. Sensasi ini terjadi ketika naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman.
  • Nyeri Dada: Mirip dengan sensasi terbakar, nyeri dada bisa terjadi karena asam yang mengiritasi lapisan esofagus.
  • Kesulitan Menelan (Disfagia): Asam yang berulang kali naik dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di esofagus, yang membuat proses menelan menjadi sulit.
  • Memuntahkan Makanan atau Cairan Asam: Ini terjadi ketika isi perut yang asam terdorong kembali ke mulut.
  • Rasa Seperti Ada Benjolan di Tenggorokan: Ini bisa disebabkan oleh pembengkakan di esofagus akibat iritasi asam yang berulang.
  • Batuk Kronis: Asam yang masuk ke saluran napas dapat merangsang batuk sebagai upaya tubuh untuk membersihkan iritasi.
Baca Juga:  Gelar Musda Pertama, PPPKMI NTB Lahirkan Ketua Umum Baru

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini, karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia aspirasi

Gejala Asam Lambung Lainnya

Biasanya bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat menandakan kondisi yang lebih serius seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap gejala:

  • Rasa Asam atau Pahit di Mulut: Ini terjadi ketika isi lambung yang asam naik ke esofagus dan mencapai mulut, menyebabkan rasa yang tidak menyenangkan.
  • Sensasi Perih atau Panas Terbakar di Dada dan Ulu Hati: Dikenal sebagai heartburn, sensasi ini muncul ketika mengiritasi lapisan esofagus.
  • Perut Kembung: Penumpukan gas di lambung atau usus dapat menyebabkan perut terasa penuh dan kembung.
  • Nyeri Perut hingga Tidak Bisa Berdiri: Nyeri yang intens dapat terjadi akibat iritasi lambung oleh asam yang berlebihan.
  • Sesak Napas: Asam yang naik ke esofagus dapat merangsang saraf yang juga terhubung ke paru-paru, menyebabkan sesak napas.
  • Mual-mual: Sensasi ingin muntah dapat disebabkan karena naik ke kerongkongan.
  • Muntah: Tubuh mungkin bereaksi terhadap iritasi asam dengan memuntahkan isi lambung.
  • Muntah Darah: Ini adalah kondisi serius yang bisa terjadi jikamenyebabkan luka atau iritasi yang parah di esofagus atau lambung.
  • Hilang Nafsu Makan: Iritasi konstan dapat mengurangi keinginan untuk makan.
Baca Juga:  Tips Mengobati Luka Berair Agar Cepat Kering dengan Bahan-bahan Alami

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini secara teratur, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang tepat

Komplikasi Asam Lambung yang Tidak Diobati

Jika GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) tidak diobati,  dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk:

  • Pneumonia: Dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, di mana isi lambung masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru, menyebabkan infeksi.
  • Kerusakan Paru-paru: Asam yang berulang kali masuk ke saluran napas dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru dan menyebabkan kondisi seperti bronkitis kronis.
  • Asma: GERD dapat memperburuk gejala pada orang dengan asma atau bahkan memicu asma pada beberapa individu karena iritasi saluran napas oleh asam.
  • Fibrosis Paru-paru: Paparan jangka panjang dapat menyebabkan jaringan parut di paru-paru, yang dikenal sebagai fibrosis paru-paru, mengurangi fungsi paru-paru

Mencegah Asam Lambung Naik ke Paru-paru

Untuk mencegah naik ke paru-paru, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  • Hindari Makanan dan Minuman Pemicu: Makanan berlemak, pedas, asam, dan minuman berkafein dapat memicu refluks asam. Menghindarinya dapat mengurangi risiko asam lambung naik.
  • Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering: Makan dalam porsi kecil namun lebih sering dapat membantu menjaga tetap stabil dan mencegah refluks.
  • Jangan Berbaring Setelah Makan: Tunggu setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur untuk memberi waktu makanan dicerna.
  • Hindari Membungkuk atau Mengangkat Benda Berat: Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong naik ke esofagus.
  • Berhenti Merokok: Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bawah, yang berfungsi sebagai penghalang antara esofagus dan lambung, sehingga memudahkannya naik.
  • Turunkan Berat Badan: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu refluks asam.
Baca Juga:  Kata Ahli, Aktivitas Fisik Meningkatkan Kesehatan Otak dan Fungsi Kognitif

Selain itu, beberapa sumber menyarankan langkah-langkah tambahan seperti:

  • Tidur dengan Posisi Terangkat: Mengangkat kepala tempat tidur dapat membantu mencegah naik saat Anda tidur.
  • tips-preventing-reflux-aspiration/” target=”_blank” rel=”noopener” data-citationid=”899b7c26-7091-827b-85e0-2d3e78534f27-23-group”>Tidur di Sisi Kiri: Tidur di sisi kiri dapat mengurangi refluks asam karena posisi ini mencegah dari naik ke esofagus.
  • Penggunaan Obat yang Tepat: Obat-obatan yang mengontrol asam dan meningkatkan pengosongan lambung dapat membantu mencegah aspirasi asam lambung.

Jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan aspirasi asam lambung, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.