Scroll untuk baca artikel
Daerah

Kekeringan Sulawesi Tenggara Sawah Puso di Baubau, Petani Butuh Bantuan

×

Kekeringan Sulawesi Tenggara Sawah Puso di Baubau, Petani Butuh Bantuan

Sebarkan artikel ini
kekeringan Sulawesi Tenggara
ilustrasi. Image by ededchechine on Freepik

Perisainews.com – Akibat kekeringan yang melanda Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, sebagian sawah petani di sana gagal panen atau puso. Luas sawah yang puso mencapai 12,75 hektare dari total 1.000 hektare yang ditanam padi.

Menurut Muh Rais, Kepala Dinas Pertanian Baubau, sekitar 230 hektare sawah sudah dipanen, sedangkan 757 hektare masih menunggu panen. Untuk mengantisipasi puso, pihaknya telah menyediakan mesin pompa air yang dipinjamkan ke petani. Mesin pompa air tersebut digunakan untuk mengambil air dari sungai atau bendungan dan mengalirkannya ke sawah.

“Namun, jumlah mesin pompa air yang ada masih sangat terbatas. Hal ini menyulitkan petani menghadapi musim kemarau yang cukup lama,” kata Rais.

Baca Juga:  Dandim 1606 Mataram Donor Darah Bersama Masyarakat dalam Peringatan HUT TNI ke-78

Rais berharap, dengan menggunakan mesin pompa air seadanya, sawah yang belum panen tidak puso. Ia memperkirakan masa panen sawah akan berakhir pada November 2023, dengan hasil rata-rata 4,9 ton gabah per hektare.

Kekeringan yang melanda Kecamatan Bungi disebabkan oleh fenomena El Nino. El Nino adalah fenomena yang terjadi ketika suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur meningkat secara tidak normal. Fenomena ini berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara.

Petani di Kecamatan Bungi sangat berharap pemerintah dapat memberikan bantuan berupa mesin pompa air tambahan untuk membantu mereka menghadapi musim kemarau. Bantuan ini sangat penting untuk mencegah gagal panen yang lebih luas.