Scroll untuk baca artikel
Berita

Politisi Demokrat Gagas Ponpes di Lombok Jadi Wisata Syariah

×

Politisi Demokrat Gagas Ponpes di Lombok Jadi Wisata Syariah

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat – Politisi muda Partai berlambang mercy Sulhan Muchlis, menyiapkan program pemberdayaan Pondok Pesantren di NTB. Dia bercita-cita akan menjadikan Ponpes sebagai destinasi wisata syariah. Selain memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.

“Program pemberdayaan ini juga untuk memastikan nilai-nilai keagamaan dan budaya tetap dihormati dan dilestarikan. Kita tidak boleh lupa, di daerah dengan mayoritas penduduk Muslim seperti kita di Pulau Lombok ini,” ucap Sulhan, Selasa 19 September 2023.

Menurutnya Pondok Pesantren di Pulau Lombok layak untuk menjadi destinasi wisata syariah Lombok. Misalnya pondok pesantren yang menjadi tempat di mana siswa belajar tentang agama Islam, bahasa Arab, dan budaya Islam.

Baca Juga:  Jambret Resahkan Bengkalis, Pelaku Ditangkap!

Sulhan beranggapan banyak pondok pesantren memiliki bangunan bersejarah yang indah dan arsitektur tradisional. Wisatawan dapat mengagumi keindahan arsitektur ini dan mempelajari lebih banyak tentang sejarah dan kekayaan budaya masyarakat NTB.

“Banyak pondok pesantren kita juga sering mengadakan kegiatan budaya dan acara keagamaan yang menarik. Wisatawan dapat menghadiri acara-acara ini dan merasakan suasana budaya dan keagamaan yang khas,” kata putra ulama kharismatik Bumi Gora TGH Muchlis Ibrahim ini.

Wakil Ketua DPRD Lombok Barat periode 2014-2019 ini juga mengungkapkan bagaimana di pondok pesantren juga kaya dengan kuliner berupa makanan tradisional yang lezat dan unik.

Wisatawan akan dapat mencoba masakan lokal dan menikmati kuliner khas daerah tersebut. Pada saat yang sama, wisatawan yang beragama Islam dapat berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti salat, pengajian atau tadarus Alquran.

Baca Juga:  Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima Melaksanakan Pengamanan Kapal KM. TILONGKABILA di Pelabuhan Bima

“Pondok pesantren juga dapat menyelenggarakan program pendidikan dan workshop singkat untuk wisatawan yang ingin memahami agama dan budaya Islam,” kata Sulhan.

Selain itu, kunjungan ke pondok pesantren juga dapat mengajarkan wisatawan tentang nilai-nilai kehidupan sederhana, ketekunan, dan kesederhanaan yang diajarkan di pondok pesantren.

Dalam jangka panjang, pondok pesantren yang menjadi destinasi wisata dapat menjadi tempat untuk terus mempromosikan pemahaman antarbudaya, membangun jembatan antaragama, dan memperkuat toleransi di antara komunitas yang berbeda.

Menjadikan pondok pesantren sebagai destinasi wisata syariah, akan memberi manfaat ekonomi yang besar bagi pondok pesantren, masyarakat dan juga bagi daerah.

Kunjungan wisatawan ke pondok pesantren akan menciptakan peluang bisnis baru seperti restoran, toko suvenir, dan akomodasi, dan menjadikan entitas bisnis serupa yang sudah ada semakin berkembang.

Baca Juga:  Sambang Warga Binaan, Cara Bhabinkamtibmas Polsek Seteluk Menjaga Situasi Kamtibmas

Sulhan memastikan program pemberdayaan pesantren sebagai destinasi wisata ini akan berjalan agar mampu menumbuhkan ekonomi daerah.

Mengingat, jumlah pondok pesantren yang ada di NTB sangat banyak. Data Kementerian Agama menunjukkan bahwa NTB kini menjadi provinsi ketujuh di Indonesia dengan jumlah pondok pesantren terbanyak. Tahun 2023, tercatat 730 ponpes di NTB dengan 291.464 santri dan 25.001 guru.