perisainews.com – Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota kembali menunjukkan aksi humanis dalam menjalankan tugas pengayoman masyarakat. Sebuah momen mengharukan terjadi di markas kepolisian setempat saat seorang anak berinisial BI, asal Panekan, Kabupaten Magetan, berhasil dipertemukan kembali dengan ibu kandungnya setelah sempat terlantar selama dua hari di Terminal Purboyo, Madiun.
Kejadian ini bermula dari kejelian petugas yang berjaga di Pos Pengamanan (Pospam) Terminal Madiun. Keberadaan BI pertama kali memancing perhatian petugas sejak Jumat, namun puncaknya terjadi pada Sabtu (20/12/2025) pagi. Anak tersebut tampak kebingungan dan terus mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas di area publik yang padat tersebut.
Langkah Responsif Petugas Pos Pengamanan Terminal
Kehadiran anak di bawah umur tanpa pendamping dewasa di lokasi rawan seperti terminal bus tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Petugas Pos Pengamanan Terminal Polres Madiun Kota yang merasa curiga dan peduli akan keselamatan sang anak, memutuskan untuk mengambil tindakan persuasif. Dengan pendekatan yang lembut, petugas mencoba menggali informasi mengenai identitas dan alasan keberadaannya di sana.
Berdasarkan keterangan awal yang berhasil dihimpun, BI mengaku nekat meninggalkan rumahnya di Magetan demi menyusul sang ibu yang tengah bekerja di Surabaya. Namun, niat tulus tersebut terbentur realita lantaran ia tidak memiliki perbekalan yang cukup, apalagi biaya untuk membeli tiket perjalanan. Kondisi ini memaksanya untuk bertahan di terminal dalam kondisi tidak menentu selama hampir dua hari.
Guna memastikan keamanan dan mendapatkan penanganan yang lebih layak, petugas segera membawa BI ke Markas Polres Madiun Kota. Setibanya di sana, ia langsung diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Penanganan Intensif di SPKT Polres Madiun Kota
Di ruang SPKT, BI diterima oleh Pa Siaga Aiptu Nanang. Pihak kepolisian memberikan perawatan dasar serta rasa aman agar sang anak tidak merasa trauma. Melalui komunikasi yang lebih intensif dan pengecekan data, petugas akhirnya berhasil melacak keberadaan keluarga BI. Upaya tersebut membuahkan hasil ketika petugas berhasil menghubungi ibu kandungnya yang berada di Surabaya.
Suasana haru pecah pada Sabtu malam saat sang ibu tiba di Mapolres Madiun Kota setelah menempuh perjalanan dari Surabaya. Proses penyerahan anak tersebut berlangsung secara formal namun penuh emosi di hadapan para petugas yang mendampingi sejak awal. Sang ibu tampak tidak mampu membendung air mata saat melihat putranya dalam keadaan sehat dan aman di bawah perlindungan polisi.
Aiptu Nanang menyatakan bahwa keselamatan anak menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus seperti ini. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi darurat yang melibatkan kelompok rentan seperti anak-anak.
“Kami mengutamakan pendekatan persuasif agar anak tidak merasa takut. Setelah kami pastikan identitas dan hubungannya dengan pihak keluarga valid, baru proses penyerahan kami lakukan dengan berita acara yang jelas,” ujar Aiptu Nanang saat memberikan keterangan di Mapolres.
Imbauan Kamtibmas Terkait Keselamatan Anak
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para orang tua dan masyarakat luas mengenai pentingnya pengawasan terhadap buah hati. Terminal dan ruang publik lainnya merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi bagi anak yang berada sendirian tanpa pengawasan orang dewasa.
Kapolres Madiun Kota melalui Kasihumas Iptu Ubaidilah memberikan penekanan khusus terkait insiden ini. Beliau mengapresiasi kepekaan personel di lapangan yang berhasil mencegah potensi tindak kriminalitas atau kecelakaan yang bisa saja menimpa BI selama terlantar.
“Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kami sangat bersyukur anak tersebut dapat kembali ke pangkuan ibunya dalam keadaan selamat. Hal ini tidak lepas dari kesiapsiagaan anggota di Pospam Terminal Madiun yang peka terhadap situasi lingkungan,” ungkap Iptu Ubaidilah.
Lebih lanjut, Iptu Ubaidilah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial. Menurutnya, peran aktif warga sangat dibutuhkan untuk menjaga kondusivitas wilayah, terutama dalam melindungi anak-anak dari risiko eksploitasi atau bahaya di jalanan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap anak-anak yang berada di tempat umum tanpa pendamping. Jika menemukan kondisi serupa atau hal-hal yang mencurigakan, segera lapor kepada petugas terdekat atau melalui layanan pengaduan kami demi keselamatan bersama,” tutupnya dengan tegas.
Kini, BI telah kembali bersama keluarganya. Kasus ini menambah deretan aksi nyata Polres Madiun Kota dalam mengimplementasikan program Polri yang presisi dan melayani dengan hati, sekaligus memperkuat citra kepolisian sebagai sahabat masyarakat.












