Perisainews.com – stronom menemukan pasangan lubang hitam supermasif terdekat yang pernah ditemukan. Pasangan lubang hitam supermasif ini terletak di reruntuhan tabrakan galaksi 90 juta tahun cahaya dari Bumi.
Kedua lubang hitam saat ini berjarak sekitar 1.600 tahun cahaya, tetapi akan bergabung di masa depan, menciptakan lubang hitam yang lebih besar.
Penemuan ini dibuat menggunakan teleskop Gemini South di Chile, yang mampu mengamati kedua lubang hitam terhadap latar belakang galaksi induk mereka, NGC 3256. NGC 3256 adalah galaksi spiral yang bertabrakan dengan galaksi lain sekitar 500 juta tahun yang lalu.
Tabrakan itu menciptakan ledakan bintang baru, dan juga mengakibatkan kedua lubang hitam ditarik lebih dekat.
Kedua lubang hitam masing-masing sekitar 1 miliar kali lebih besar dari Matahari, dan dikelilingi oleh cakram gas dan debu yang berputar. Saat kedua lubang hitam berputar semakin dekat, cakram ini akan tumbuh lebih besar dan lebih terang.
Akhirnya, kedua lubang hitam akan bergabung, menciptakan lubang hitam tunggal dengan massa sekitar 2 miliar kali lipat dari Matahari.
Penemuan pasangan ini penting karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana galaksi berevolusi dan bagaimana lubang hitam tumbuh. Ini juga menunjukkan bahwa mungkin ada banyak pasangan lubang hitam supermasif lain yang tersembunyi di alam semesta, menunggu untuk ditemukan.
Dampak dari Penemuan
Penemuan ini memiliki beberapa dampak penting. Pertama, ini menunjukkan bahwa galaksi dapat bertabrakan dan bergabung lebih sering daripada yang sebelumnya dipikirkan.
Kedua, ini menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif dapat tumbuh menjadi massa yang sangat besar dengan bergabung dengan lubang hitam lain.
Ketiga, ini meningkatkan kemungkinan bahwa mungkin ada banyak pasangan lubang hitam supermasif lain yang tersembunyi di alam semesta, menunggu untuk ditemukan.
Penelitian Masa Depan
Astronom berencana untuk terus mempelajari pasangan lubang hitam supermasif ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang evolusi dan dampak mereka pada galaksi induk mereka.
Mereka juga menggunakan teleskop lain untuk mencari pasangan lubang hitam supermasif lain di alam semesta.
Dengan mempelajari lubang hitam ini, astronom berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi.
