Scroll untuk baca artikel
NasionalSosial Budaya

Dialog Kunci Cegah Konflik, Indonesia-Mesir Perkuat Hubungan Antaragama

×

Dialog Kunci Cegah Konflik, Indonesia-Mesir Perkuat Hubungan Antaragama

Sebarkan artikel ini
Dialog Kunci Cegah Konflik, Indonesia-Mesir Perkuat Hubungan Antaragama

perisainews.com – Jakarta, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam membangun dialog antaragama dan peradaban. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara penyambutan kunjungan Imam Besar Al-Azhar yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Agama di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Menag Yaqut: Indonesia Contoh Terbaik

“Indonesia adalah salah satu contoh terbaik dalam membangun dialog antaragama dan peradaban,” tegas Menag Yaqut yang akrab disapa Gus Men. Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Indonesia, dengan keberagaman agama, aliran kepercayaan, suku, ras, dan golongan, mampu hidup berdampingan secara harmonis.

Gus Men membuka sambutannya dengan menyampaikan salam dari enam agama yang berbeda, sebuah tradisi yang mencerminkan semangat kerukunan di Indonesia. Ia juga menyoroti kondisi dunia yang masih diwarnai konflik antarnegara, antaragama, bahkan intraagama, yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesalingan antarkomponen masyarakat.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Buka GBN2023, Optimis Batik Indonesia Bangkit di Tengah Pandemi

Dialog: Kunci Mencegah Konflik

Menag Yaqut menekankan pentingnya dialog antaragama dan antarperadaban sebagai cara terbaik untuk mencegah konflik. Isu-isu universal seperti keadilan, kesetaraan, perdamaian, ekologi, dan keberlangsungan bumi dapat menjadi titik temu bagi berbagai kelompok masyarakat.

“Perdamaian, keselamatan, dan cinta adalah inti ajaran agama-agama,” ujarnya. Ia mengutip ajaran-ajaran luhur dari berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang menekankan pentingnya perdamaian, cinta kasih, dan keselamatan.

Apresiasi untuk Grand Syekh Al-Azhar

Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb ke Indonesia kali ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah 2016 dan 2018. Ini menjadi catatan sejarah tersendiri dalam hubungan Indonesia-Mesir. Menag Yaqut menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Grand Syekh yang dianggapnya sebagai tokoh agama yang konsisten mengkampanyekan dialog antaragama dan peradaban.

Baca Juga:  Dandim 1606 Mataram Berikan Pesan Pada Atlit Kota Mataram Yang Akan Bertanding di Porprov XI NTB

Salah satu kontribusi penting Grand Syekh adalah Piagam Persaudaraan Kemanusiaan yang ditandatanganinya bersama Paus Fransiskus pada 2019. Piagam ini mengajak seluruh umat manusia untuk hidup berdampingan berdasarkan nilai-nilai perdamaian, saling pengertian, kesetaraan, persaudaraan, kebijaksanaan, keadilan, dan cinta.

Harapan untuk Masa Depan

Menag Yaqut menutup sambutannya dengan harapan agar Grand Syekh Al-Azhar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membimbing umat menuju peradaban dunia yang aman, tenteram, dan damai. Ia juga menyampaikan salam takzim dan kerinduan seluruh warga Indonesia akan kunjungan Grand Syekh berikutnya.

Acara penyambutan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam membangun dialog antaragama dan peradaban. Kehadiran Grand Syekh Al-Azhar semakin memperkaya khazanah dialog tersebut, sekaligus menjadi inspirasi bagi upaya perdamaian dunia.