Mataram – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan tidak ada sekolah baik formal dan non formal yang menganut paham radikalisme di NTB.
Ruslan menjelaskan warga yang terpapar paham radikal itu memang terjadi di segelintir orang saja. Paham itu biasanya didapatkan dari luar NTB. Bukan dalam bentuk sekolah non formal. “Tidak ada sekolah terpapar paham radikal,” katanya, Rabu (25/11/2023).
Selama ini pihak pemerintah telah melakukan pembinaan dari Kementerian Agama dan Pemerintah NTB untuk turun melakukan pembinaan kepada semua sekolah dan masyarakat terkait bahaya paham radikalisme.
“Kita minta semua masyarakat masuk ke sekolah yang jelas. Masuklah ke sekolah yang terdekat. Banyak sekolah umum di NTB bisa dimasuki,” ujarnya.
Menurut Ruslan pihaknya tetap memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait bahaya paham radikalisme di NTB.
Dengan menggandeng TNI Polri dan BNPT, Bakesbangpol NTB tetap turun di semua daerah untuk melakukan sosialisasi bahaya paham radikal di NTB. Baik di Lombok Timur, Mataram, Lombok Barat hingga ke daerah pulau Sumbawa.
“Saya pastikan sudah tidak ada lagi paham radikal itu. Sudah selesai. Falsafah hidup kita Pancasila tidak ada lagi paham radikal. Kita perangi dengan mengajarkan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.