BeritaBinkamPeristiwa

Korban Hanyut di Pagerwojo Ditemukan Meninggal Dunia Sejauh 12 Km

×

Korban Hanyut di Pagerwojo Ditemukan Meninggal Dunia Sejauh 12 Km

Sebarkan artikel ini
Korban Hanyut di Pagerwojo Ditemukan Meninggal Dunia Sejauh 12 Km
Korban Hanyut di Pagerwojo Ditemukan Meninggal Dunia Sejauh 12 Km

Tulungagung,Upaya pencarian korban terseret arus sungai di Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, memasuki hari ketiga dengan kabar duka. Tim gabungan yang terdiri dari Polsek Pagerwojo, TNI, BPBD, Basarnas, Senkom, relawan, dan masyarakat berhasil mengevakuasi satu korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban diidentifikasi sebagai Puspitasari.

Penemuan Korban Pertama Sejauh 12 Kilometer dari TKP

Informasi mengenai penemuan korban Puspitasari pertama kali diterima oleh Polsek Pagerwojo pada Kamis, 22 Mei 2025, sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas) Polres Tulungagung, Ipda Nanang, informasi tersebut berasal dari seorang saksi yang sedang memancing.

“Pada pencarian hari ketiga, Kamis, 22 Mei 2025, sekitar pukul 06.30 WIB, Polsek Pagerwojo mendapatkan informasi dari saksi saat memancing bahwa melihat korban Puspitasari,” terang Ipda Nanang, mewakili Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi.

Setelah mendapatkan informasi krusial tersebut, Polsek Pagerwojo segera menginformasikan kepada BPBD, Basarnas, dan instansi terkait lainnya. Korban Puspitasari ditemukan di perairan Puthuk, Desa Wonorejo, dengan jarak sekitar 12 kilometer dari lokasi kejadian pertama kali terseret air bah. Jarak yang cukup jauh ini menunjukkan kuatnya arus sungai saat kejadian.

Proses Evakuasi dan Pemeriksaan Medis

Proses evakuasi korban dilakukan menggunakan perahu karet SAR menuju Bendungan Wonorejo. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Puspitasari segera dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu karet SAR ke Bendungan Wonorejo, selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung,” jelas Kasihumas Ipda Nanang.

Tim Inafis Polres Tulungagung bersama pihak kesehatan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jenazah. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Dari hasil pemeriksaan Inafis Polres Tulungagung dan pihak kesehatan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan,” imbuh Ipda Nanang. Hal ini menguatkan dugaan bahwa korban meninggal dunia akibat terseret arus sungai.

Pencarian Korban Kedua Terus Dilanjutkan

Meskipun satu korban telah ditemukan, tim gabungan tidak mengendurkan semangat. Mereka segera melanjutkan pencarian untuk korban kedua, Najwa Herra Ramadhani, yang hingga saat ini masih belum ditemukan. Fokus pencarian kini beralih ke area yang lebih luas, menyisir kemungkinan korban terseret lebih jauh oleh arus sungai.

Seluruh elemen yang terlibat dalam operasi SAR ini tetap berkomitmen penuh untuk menemukan korban kedua. Cuaca dan kondisi medan menjadi tantangan tersendiri, namun koordinasi yang baik antara seluruh pihak diharapkan dapat mempercepat proses pencarian. Masyarakat juga diimbau untuk tetap berhati-hati dan tidak mendekati area sungai yang berarus deras, terutama saat musim penghujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *