Pekerjaan & PendidikanSosial Budaya

Kemensos dan Al Hikmah Kolaborasi Tingkatkan Akses Pendidikan Inklusif

×

Kemensos dan Al Hikmah Kolaborasi Tingkatkan Akses Pendidikan Inklusif

Sebarkan artikel ini
Kemensos dan Al Hikmah Kolaborasi Tingkatkan Akses Pendidikan Inklusif
Kemensos dan Al Hikmah Kolaborasi Tingkatkan Akses Pendidikan Inklusif (infopublik.id)

Jakarta, Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di wilayah terpencil dan marginal. Dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif yang adaptif terhadap perkembangan zaman, Kemensos secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah, Kota Batu, Jawa Timur. Kolaborasi ini berfokus pada penguatan penerapan teknologi dalam program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis berkonsep asrama yang digagas oleh Kemensos.

Mendorong Transformasi Digital dalam Pendidikan

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan pentingnya adopsi teknologi dalam menyelenggarakan pendidikan yang modern dan relevan. Dalam keterangan resminya pada Selasa (20/5/2025), Gus Ipul menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah krusial untuk mengintegrasikan aplikasi serta sistem pembelajaran digital yang telah dimiliki oleh YLPI Al Hikmah ke dalam kurikulum Sekolah Rakyat.

“Penandatanganan ini adalah langkah awal supaya kami bisa mengadopsi aplikasi yang dimiliki Al Hikmah. Ke depan, akan ada pelatihan guru Sekolah Rakyat, peningkatan fitur learning management system, dan replikasi model ini di berbagai wilayah. Juga mungkin pertukaran atau kegiatan antar-siswa itu juga akan kita lanjutkan di masa-masa yang akan datang,” ungkap Gus Ipul.

Pilihan Kemensos terhadap YLPI Al Hikmah bukan tanpa alasan. Gus Ipul menjelaskan bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Al Hikmah memiliki keselarasan dengan draf kurikulum yang telah disusun untuk Sekolah Rakyat. Ketersediaan teknologi dan pengalaman Al Hikmah dalam mengelola pendidikan berbasis asrama menjadi nilai tambah yang signifikan.

“Kami berterima kasih kepada Al Hikmah yang secara sukarela berbagi pengalaman dan teknologinya untuk kita, karena nanti Sekolah Rakyat yang kita akan coba rintisannya dimulai tahun ajaran 2025-2026,” tambah Gus Ipul.

Optimisme untuk Tahun Ajaran Baru 2025-2026

Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian modul Sekolah Rakyat, sehingga dapat segera digunakan pada tahun ajaran baru 2025-2026. Integrasi learning management system dan modul pembelajaran digital dalam Aplikasi Sekolahku akan menjadi kunci dalam menjangkau anak-anak di wilayah terpencil, miskin kota, dan marginal yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan berkualitas.

Gus Ipul menilai bahwa era digital saat ini menuntut pendekatan baru dalam pendidikan. Tujuannya adalah untuk melahirkan generasi pembelajar dari kalangan miskin yang berdaya, bermartabat, dan mampu menjadi agen perubahan. Dengan demikian, Sekolah Rakyat tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai “ruang peradaban” yang membangun harapan, membentuk karakter, dan membuka jalan keluar dari kemiskinan.

Target Operasional 63 Sekolah Rakyat pada Juli 2025

Sementara itu, kesiapan operasional Sekolah Rakyat juga menunjukkan perkembangan positif. Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Agus Zainal Arifin, menyampaikan bahwa sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat telah siap beroperasi pada tahun ajaran baru, tepatnya pada Juli 2025.

“Sampai 12 Mei kemarin, kami catat ada 63 titik yang mulai beroperasi pada Juli tahun ini. Insya Allah pertengahan Juli sudah dimulai,” kata Agus Zainal Arifin dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Agus merinci lokasi-lokasi Sekolah Rakyat yang siap beroperasi tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, meliputi: Pulau Jawa (34 titik), Sumatera (13 titik), Sulawesi (8 titik), Bali dan Nusa Tenggara (3 titik), Kalimantan (2 titik), Maluku (2 titik), dan Papua (1 titik).

Setelah 63 sekolah ini beroperasi, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di titik-titik lainnya secara bertahap. “Minimal 100 Sekolah Rakyat harus dibangun setiap tahun, sehingga ke depan setiap kabupaten/kota dapat memiliki sekolah rakyat,” pungkas Agus, menunjukkan komitmen jangka panjang Kemensos dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.

Kolaborasi antara Kemensos dan YLPI Al Hikmah ini menjadi angin segar bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia, khususnya melalui pemanfaatan teknologi yang diharapkan mampu membuka peluang lebih luas bagi anak-anak Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *