Binkam

Tim Opsnal Polsek Asakota Ungkap Kasus Penadahan dan Pencurian Handphone di Wilayah Hukum Polres Bima Kota

×

Tim Opsnal Polsek Asakota Ungkap Kasus Penadahan dan Pencurian Handphone di Wilayah Hukum Polres Bima Kota

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, NTB (5 Juni 2025) – Tim Opsnal Polsek Asakota Polres Bima Kota berhasil mengungkap kasus penadahan dan pencurian handphone yang melibatkan tiga orang pelaku. Operasi penangkapan dilakukan secara bertahap pada Selasa, 3 Juni 2025, mulai pukul 11.30 WITA di wilayah Kecamatan Donggo hingga Kecamatan Asakota, Kota Bima.

Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., melalui Kasi Humas IPDA Baiq Fitria Ningsih, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari penyelidikan terhadap satu unit handphone merek Oppo A60 warna biru ombak yang diketahui merupakan barang hasil curian.

Tim Opsnal yang dipimpin oleh AIPTU Irwansyah berhasil mengidentifikasi pemilik sementara handphone tersebut, yakni seorang pria berinisial RS (21), warga Desa Mpili, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima. Setelah dilakukan pengecekan nomor IMEI, dipastikan bahwa handphone tersebut sesuai dengan laporan polisi terkait kasus pencurian. Dalam interogasi awal, RS mengaku membeli handphone tersebut dari SA seharga Rp1.800.000.

Tim kemudian bergerak menuju rumah SA (32), warga Desa Rato, Kecamatan Bolo, dan mengamankannya sekitar pukul 12.30 WITA. Dalam pemeriksaan, SA mengaku mendapatkan handphone tersebut dari seseorang bernama SU, yang ia hubungi setelah melihat postingan di media sosial Facebook atas nama akun “La Agun.” Transaksi dilakukan di lingkungan Mekar Baru, Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, dengan harga Rp1.250.000.

Pukul 13.20 WITA, Tim Opsnal mengamankan RS dan SA ke Mako Polsek Asakota, dilanjutkan dengan pencarian terhadap SU. Berdasarkan pengembangan, diketahui bahwa SU hanya bertindak sebagai perantara penjualan atas permintaan kakaknya, HE (43), warga Lingkungan Mekar Baru, Kelurahan Ule.

Tim akhirnya menemukan HE di sebuah kedai kopi depan Kampus STIE Bima dan langsung mengamankannya ke Polsek Asakota. Dalam interogasi, HE mengakui telah mencuri handphone tersebut di area Masjid Husnul Khatimah, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, saat pemiliknya lengah.

Dari rangkaian penangkapan ini, Tim Opsnal Polsek Asakota mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone Oppo A60 warna biru ombak serta tiga orang terduga pelaku, yakni HE (pencuri), SU (perantara), dan SA (penadah), yang semuanya dibawa ke Mako Polsek Asakota dalam kondisi sehat dan tanpa adanya tanda-tanda kekerasan.

IPDA Baiq Fitria Ningsih menegaskan bahwa Polres Bima Kota terus berkomitmen memberantas tindak kejahatan, termasuk penadahan dan pencurian. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli barang elektronik bekas dan selalu memastikan legalitas kepemilikannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…