Binkam

Terus di Buru Oleh Satreskrim Polres Bima Kedua Terduga Pelaku Penganiayaan di Desa Kore Akhirnya Menyerahkan Diri

×

Terus di Buru Oleh Satreskrim Polres Bima Kedua Terduga Pelaku Penganiayaan di Desa Kore Akhirnya Menyerahkan Diri

Sebarkan artikel ini

 

 

Pelarian Dua terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan satu dari dua korban meninggal dunia itu berakhir di tangan Satreskrim Polres Bima Polda NTB.

Kasus penganiayaan itu terjadi pada Minggu 8 Juni 2025 di Ladang So oi Kawa Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima sekira pukul 10.30.Wita.

Motiv Kedua terduga pelaku yang masing-masing berinisial A (L/32) dan WD (L/31) warga Desa Sandue ini melakukan penganiyaan yang mengakibatkan AD (L/29) meninggal dunia dan SS (L/55) warga Desa Kore ini di latar belakangi oleh persoalan sengketa tanah seluas 1 hektare.

Setelah melakukan penganiyaan Kedua terduga pelaku mengambil langkah seribu atau melarikan diri.

Pihak keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan kedua terduga pelaku melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Sanggar.

Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.I.K., M.I.K., melalui Kasatreskrim Polres Bima AKP Abdul Malik SH.

Menindaklanjuti informasi itu Kasat Reskrim memerintahkan Tim Resmob Polres Bima untuk melakukan serangkaian penyelidikan dan segera mengamankan terduga pelaku.

Setelah itu tim Resmob yang dipimpin oleh Katimnya Aiptu Gatot Wahyudi langsung bergerak menuju TKP. tiba di TKP tim mulai melakukan penyelidikan guna membuat terang peristiwa.

Lanjutnya, Berdasarkan hasil pelacakan terhadap nomor handphone yang digunakan oleh para terduga pelaku, diketahui bahwa posisi terakhir nomor Handphone tersebut terdeteksi (terlacak) di wilayah Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

“Tim Resmob pun langsung bergerak menuju titik koordinat namun kedua terduga pelaku ini selalu berpindah tempat”.Kata Kasat.

Kasat meneruskan, tim kembali melakukan pencarian di beberapa rumah kerabat kedua terduga namun hasilnya nihil dan tim memutuskan bermalam di wilayah Kecamatan Manggelewa dan terus melakukan pengejaran.

Merasa terdesak kedua terduga pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Manggelewa pada Senin 9 Juni 2025 Sekira Pukul 12.30.Wita.

“Keduanya terdesak karena terus kami buru sehingga menyerahkan diri ke Mapolsek Manggelewa”. Jelas Kasat Reskrim AKP Abdul Malik SH.

Saat keduanya sudah diamankan di Mapolres Bima untuk diproses hukum selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…