Binkam

Suami Tega Aniaya Istri di Plampang, Diduga Sakit Hati Akan Digugat Cerai

×

Suami Tega Aniaya Istri di Plampang, Diduga Sakit Hati Akan Digugat Cerai

Sebarkan artikel ini

Sumbawa Besar–NTB, Sebuah insiden kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang tragis terjadi di Desa Usar, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa pada Minggu (25/5/2025) malam. Seorang suami berinisial I (37) tega membacok istrinya, YS (31), hingga mengalami luka serius di lengan dan punggung.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H., S.I.K., M.A.P., melalui Kapolsek Plampang Iptu Harirustaman, S.H., mengungkapkan bahwa terduga pelaku (suami) kesal dengan sang istri yang tak kunjung pulang kerumah setelah menjadi TKW diluar negeri.

“Diduga, pelaku menganiaya korban karena sakit hati dan tidak terima dengan rencana istrinya yang akan mengajukan proses gugatan cerai ke Pengadilan Agama.” ucap Kapolsek Plampang.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula sekitar pukul 19.00 WITA, saat YS seorang ibu rumah tangga yang baru dua minggu pulang dari luar negeri (TKW), sedang berada di rumah saudaranya di Desa Usar.

Tak lama kemudian, I (suami korban) datang dengan tujuan mencari istrinya yang tak kunjung pulang ke rumah mereka di Desa Gapit. Tanpa diduga, pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah parang dan langsung mengayunkannya ke arah korban. Sabetan parang tersebut mengenai lengan kiri dan punggung kiri YS (korban).

Setelah kejadian naas itu, korban segera dilarikan ke Puskesmas Plampang untuk mendapatkan penanganan medis awal. Mengingat kondisi lukanya yang serius, YS kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sumbawa menggunakan ambulans Puskesmas Plampang untuk penanganan lebih lanjut.

Pihak kepolisian yang menerima laporan kejadian ini langsung bergerak cepat. Beberapa tindakan yang telah dilakukan antara lain mendatangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, melihat kondisi korban di Puskesmas, serta mencatat identitas korban dan saksi-saksi. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan pihak berwajib. (MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…