Binkam

Penemuan Sesosok Mayat Pria di Lahan Ternak Sapi Lape, Polisi Lakukan Evakuasi Korban

×

Penemuan Sesosok Mayat Pria di Lahan Ternak Sapi Lape, Polisi Lakukan Evakuasi Korban

Sebarkan artikel ini

Sumbawa Besar–NTB, Warga Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria dilahan ternak sapi yang berlokasi di Olat Panebis pada hari Jum’at (20/06/2025) sore. Diketahui korban berinisial M (70 tahun) seorang petani asal Ai Mual.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H.,S.I.K.,M.A.P., melalui Kapolsek Lape Iptu Sumarlin, S.H., menyampaikan bahwa “Proses evakuasi korban ini berawal dari informasi warga setempat yang menemukan sesosok mayat yang sudah tergeletak di lahan penggembalaan tersebut.” ucapnya.

Sesosok mayat ini pertama kali ditemukan oleh Sdr. J, seorang saksi yang kala itu sedang berburu burung dengan senapan angin di lokasi. Sekitar pukul 15.45 Wita, Sdr. J terkejut melihat sesosok mayat tergeletak di area tersebut. Panik, ia segera berlari ke kampung untuk memberitahukan warga sekitar.

Melihat hal tersebut, salah seorang warga langsung menghubungi Kepala Desa Labuhan Kuris dan Bhabinkamtibmas (BKTM) Desa Labuhan Kuris untuk melaporkan penemuan ini. BKTM Desa Labuhan Kuris kemudian meneruskan informasi kepada anggota Piket Jaga Polsek Lape.

Atas informasi tersebut, Kapolsek Lape segera memerintahkan anggota piket untuk berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Lape guna bersama-sama menuju lokasi kejadian. Sekitar pukul 16.00 WITA, Kapolsek Lape beserta anggota, tim Puskesmas Kecamatan Lape, Kepala Desa Labuhan Kuris, dan warga setempat tiba di Olat Panebis.

Setibanya di lokasi kejadian, para petugas langsung melakukan identifikasi terhadap tubuh korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tim Puskesmas Kecamatan Lape, diperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar 2×24 jam. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan baik dari benda tumpul maupun senjata tajam. Kulit korban yang terkelupas diketahui akibat paparan sinar matahari.

Setelah dilakukan olah TKP oleh pihak kepolisian, Polsek Lape segera berkoordinasi dengan tim Puskesmas Lape untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

“Diketahui, korban memiliki tiga ekor sapi ternak yang setiap harinya digembalakan di sekitar lokasi penemuan. Korban diperkirakan meninggal dunia karena terjatuh dan tidak sadarkan diri di area tersebut.” ungkap Kapolsek.

Atas kesepakatan warga setempat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan cucu korban, serta mempertimbangkan kondisi jenazah. Jenazah korban akan langsung dimakamkan pada hari Jum’at (20/06/2025) tanpa menunggu kehadiran anak korban dikarenakan lokasi tersebut tidak dapat mengakses sinyal. (MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…