Binkam

Kecelakaan Maut Di Ompu Beko, Seorang Pelajar Tewas – Satlantas Polres Dompu Tanggap Cepat Di Lapangan

×

Kecelakaan Maut Di Ompu Beko, Seorang Pelajar Tewas – Satlantas Polres Dompu Tanggap Cepat Di Lapangan

Sebarkan artikel ini

Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Ompu Beko, Dusun Madarutu, Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Minggu (04/05/2025) sekitar pukul 12.30 WITA. Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Beat EA 3810 EA dan mobil pickup Suzuki Carry EA 8107 CA. Akibatnya, seorang penumpang sepeda motor berusia 12 tahun meninggal dunia di tempat kejadian.

Menurut keterangan resmi Kasat Lantas Polres Dompu, IPTU NOVIT HARU PRASETYO, S.Tr.K, S.I.K. melalui Kasi Humas, kecelakaan bermula saat pengendara motor, Hasnun (39), berboncengan dengan anaknya Alif (12), melaju dari arah barat (Manggelewa) menuju Bima. Saat melewati tikungan tajam di lokasi kejadian, pengendara diduga kehilangan kendali hingga melebar ke jalur kanan dan menabrak bagian samping kanan mobil pickup yang datang dari arah berlawanan.

Benturan keras membuat sepeda motor terpental dan mengakibatkan Alif meninggal dunia di tempat. Sementara sang ayah mengalami luka robek di bagian pipi kanan.

Sekitar 10 menit setelah kejadian, anggota SPKT Polsek Woja tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban ke RSUD Dompu. Tak berselang lama, Unit Laka Lantas Satlantas Polres Dompu juga tiba dan langsung melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti kendaraan yang terlibat.

> “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk merespon cepat setiap laporan dari masyarakat. Dalam hitungan menit, personel kami sudah berada di TKP untuk melakukan penanganan awal, evakuasi korban, dan mengamankan kendaraan agar arus lalu lintas tetap lancar,” ujar IPTU Novit Haru.

Identitas Para Pihak yang terkibat dalam kecelakaan tersebut anatara Lain :
Pengendara motor: Hasnun (39), warga Desa Kombo, Kec. Wawo, Kab. Bima.

Korban meninggal dunia: Alif (12), pelajar, warga Desa Kombo, Kec. Wawo.

Sopir pickup: Supriadin (29), warga Desa Soro, Kec. Kempo, Kab. Dompu.

AdapunbSaksi mata yakni Bapak Sahrul Abubakar (50), warga Desa Bara.

Kasat Lantas juga mengungkapkan bahwa lokasi kejadian merupakan titik rawan kecelakaan lalu lintas dan telah beberapa kali memakan korban jiwa. Ia merekomendasikan agar segera dilakukan pemasangan rambu peringatan dan peninjauan kondisi jalan oleh instansi terkait.

> “Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar segera memasang rambu dan memperbaiki kondisi jalan. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Polres Dompu mengimbau seluruh pengguna jalan untuk senantiasa waspada dan mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat melintas di jalur rawan seperti Ompu Beko. Kepatuhan terhadap rambu, batas kecepatan, serta kondisi kendaraan harus menjadi perhatian utama demi keselamatan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…