Binkam

Kakorlantas Polri Tinjau Jalan Tol Banyuasin–Betung: Prioritaskan Keselamatan & Evaluasi Kepadatan Lalu Lintas

×

Kakorlantas Polri Tinjau Jalan Tol Banyuasin–Betung: Prioritaskan Keselamatan & Evaluasi Kepadatan Lalu Lintas

Sebarkan artikel ini

 

Palembang— Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho meninjau langsung ruas Jalan Tol Banyuasin–Betung, Palembang, Jumat (20/6), dalam rangka evaluasi dan analisa pasca Operasi Ketupat 2025 serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam pengelolaan arus lalu lintas di Sumatera Selatan.

Dalam kunjungan tersebut, Irjen Pol Agus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin, PT Hutama Karya, serta Kementerian PUPR yang telah berkolaborasi dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas, khususnya selama masa mudik dan balik Lebaran lalu.

“Operasi Ketupat kemarin cukup bagus. Memang ada beberapa kepadatan, itu saya rasa biasa karena ini Lebaran. Yang penting dikelola dan semua stakeholder hadir,” ujar Kakorlantas.

Ia juga menyempatkan diri meninjau langsung progres pembangunan jalan tol Banyuasin–Betung. Ruas tol ini sudah mulai difungsikan secara terbatas saat Operasi Ketupat. Menurutnya, meski belum seluruhnya rampung, tol tersebut telah menunjukkan peran penting dalam mengurai beban lalu lintas di jalur arteri.

“Pada saat Operasi Ketupat, jalan tol ini sudah difungsikan, proses pembangunan tol secara teknis saya tidak akan berkomentar. Tadi saya sudah mendapatkan pemaparan, yang jelas tahun depan saat Lebaran seluruh ruas sudah bisa difungsikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irjen Pol Agus menekankan bahwa pengelolaan potensi kepadatan dan kemacetan merupakan pekerjaan lintas sektor yang membutuhkan kolaborasi. Menurutnya, keselamatan lalu lintas harus dimulai dari infrastruktur yang memadai, kendaraan yang laik jalan, hingga perilaku pengemudi yang taat aturan.

“Hasil analisa dan evaluasi kecelakaan menunjukkan angka yang masih tinggi. Korban meninggal dunia dan jumlah kecelakaan masih banyak. Maka dari itu, kami mengharapkan kesadaran dari semua pihak, terutama pengguna jalan, untuk lebih tertib dan mematuhi peraturan lalu lintas,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kakorlantas juga menyoroti persoalan kendaraan besar yang melebihi kapasitas muatan. Ia menegaskan bahwa penindakan bukan menjadi tujuan utama.

“Saat ini kita masih di tahap sosialisasi. Negara tidak bangga untuk melakukan penegakan hukum tetapi, dengan sosialisasi dengan peringatan, nanti korporasi terus pengusaha-pengusaha hutan ini bisa sadar pentingnya sebuah keselamatan di jalan,” katanya.

Ia menambahkan, kendaraan bermuatan berlebih menjadi salah satu faktor utama kerusakan jalan. Tak hanya membahayakan pengguna jalan lain, tapi juga menyebabkan kerugian negara akibat infrastruktur yang cepat rusak.

Korlantas Polri menegaskan, meskipun kebutuhan logistik dan ekonomi penting, namun keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan transportasi jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…