Binkam

Empat Pengedar Sabu Diamankan Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polres Bima Kota, Total Barang Bukti 73,33 Gram

×

Empat Pengedar Sabu Diamankan Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polres Bima Kota, Total Barang Bukti 73,33 Gram

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, NTB (6 Juni 2025) –  Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polres Bima Kota berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika jenis sabu di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Bima pada Kamis malam, 5 Juni 2025. Dari hasil pengungkapan ini, tiga orang pengedar beserta sejumlah barang bukti berhasil diamankan, termasuk sabu dengan total berat bruto 73,33 gram dan satu pucuk senjata api rakitan.

Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., melalui Kasat Resnarkoba AKP Malaungi, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat mengenai maraknya transaksi narkotika di Desa Lanta Barat, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Opsnal yang dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba dan Katim Opsnal Aiptu Abdul Hafid, S.H.

Penangkapan di TKP 1 – Desa Lanta Barat, Kecamatan Lambu Sekitar pukul 20.00 WITA, tim melakukan upaya paksa di rumah milik MS (warga Desa Lanta Barat, Kec. Lambu, Kab. Bima) dan mengamankan empat orang terduga pelaku yakni: MS – Desa Lanta Barat, FD – Desa Lanta Barat, TS – Desa Lanta Timur ,EK – Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Barang bukti yang diamankan di TKP 1: 3 bungkus plastik klip berisi kristal diduga sabu (berat bruto 2,26 gram), 2 buah alat hisap (bong), 1 tabung kaca, 3 sendok pipet, 1 lembar plastik klip kosong, 1 unit handphone Vivo warna hitam metalik, Uang tunai sebesar Rp1.310.000

Penggeledahan disaksikan oleh sekretaris RT setempat. Sabu ditemukan di saku celana depan dan belakang milik MS, sementara barang bukti lainnya ditemukan di dalam rumah.

Pengembangan di TKP 2 – Desa Parangina, Kecamatan Sape Masih pada malam yang sama, tim melanjutkan pengembangan ke TKP 2 di rumah milik SS (warga Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima). Dari hasil penggeledahan di kamar tidur pelaku, tim menemukan:

1 bungkus plastik klip berisi kristal diduga sabu (berat bruto 71,07 gram), dibungkus menggunakan tisu, 1 pucuk senjata api rakitan, 1 butir peluru aktif, Total barang bukti sabu yang berhasil diamankan dari dua lokasi tersebut adalah 73,33 gram.

Seluruh terduga pelaku bersama barang bukti langsung dibawa ke Mako Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku.

AKP Malaungi, S.H., M.H., menjelaskan bahwa para pelaku diduga merupakan pemain lama dalam jaringan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Bima Kota. “Kami akan terus menindak tegas segala bentuk peredaran narkotika dan akan melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap jaringan yang terlibat,” tegasnya.

Polres Bima Kota juga mengimbau masyarakat untuk terus bersinergi dan melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkotika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar, Kapolri Ungkap Titik Api Terus Menurun Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah Hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalami penurunan. Hal tersebut diungkap Sigit usai mendengarkan paparan langsung (Karhutla) di Gedung BPPTD, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025). Dari hasil paparan, Sigit menyampaikan bahwa, manajemen lintas sektoral di Kalbar sudah berjalan dengan baik terkait penanggulangan karhutla. Laporan yang diterimanya mulai bulan Juni, Juli dan Agustus. “Kemarin, masih ada Hotspot ada kurang lebih 32 kalau tak salah. Selama dua hari dari kemarin sampai sekarang makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil. Sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Sigit. Menurut Sigit, penanganan maupun sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak. “Jadi sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian pada saat titik api mulai meningkat maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan Water Bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” ujar Sigit. Lebih dalam, Sigit juga menekankan soal adanya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar. Menurutnya, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan apabila memang melakukan hal tersebut. “Mungkin saya mengimbau karena memang juga masih ada kearifan lokal untuk membuka lahan, tolong untuk aturan yang ada agar dipatuhi. Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal tentunya ada aturan-aturannya, ada garis pembatas kemudian harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ucap Sigit. Meski begitu, Sigit berharap, masyarakat dapat diberikan pemahaman atau edukasi soal bahaya membakar untuk membuka lahan. “Ini tentunya menjadi hal-hal yang juga harus diperhatikan. Namun, tentunya imbauan kita adalah sebaiknya membuka lahan tidak perlu dengan membakar,” imbuh Sigit. Di sisi lain, Sigit meminta seluruh pihak di Kalbar untuk terus menjaga kekompakan serta sinergisitas dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat, hal tersebut menjadi atensi dari Presiden Prabowo Subianto. “Jadi saya ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim tergabung dalam satgas karhutla. Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” tutup Sigit.
Binkam

Kalbar – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan…