Jakarta, Di tengah lautan data digital dan tantangan disrupsi informasi, peran jurnalisme ekonomi menjadi semakin krusial. Bukan hanya soal kecepatan, namun juga ketepatan dan kemampuan untuk menyajikan informasi yang bermakna, edukatif, dan mencerahkan publik. Menjawab kebutuhan ini, Perum LKBN ANTARA berkolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengadakan lokakarya edukasi makroekonomi dan laporan keuangan.
Membekali Jurnalis dengan Pemahaman Ekonomi Mendalam
Lokakarya yang digelar Kamis (21/5/2025) di ANTARA Heritage Center, Jakarta, ini dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media nasional dan lokal. Tujuannya jelas: membekali para jurnalis dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai makroekonomi dan analisis laporan keuangan perusahaan. Dua pilar ini esensial bagi jurnalisme ekonomi modern yang tidak hanya melaporkan angka, tetapi juga mampu menginterpretasikan dampak dan implikasinya.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM Perum LKBN ANTARA, Nina Kurnia Dewi, menekankan pentingnya evolusi dalam pemberitaan ekonomi. “Tulisan yang bisa mencerahkan, membawa kebenaran, dan memberikan pemahaman yang lebih baik akan menyemarakkan dunia pemberitaan ekonomi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa di era kecerdasan buatan (AI) yang semakin marak, sentuhan manusia dan integritas jurnalistik tetap menjadi nilai tak tergantikan. AI mungkin mampu memproses data, namun tidak akan mampu menggantikan kemampuan jurnalis dalam merangkai narasi ekonomi yang humanis, menghidupkan data, dan menghubungkan realitas dengan pemahaman publik.
Menganalisis Laporan Keuangan dan Dinamika Makroekonomi
Sesi pertama lokakarya ini menghadirkan Julius Caesar Samosir, Ketua Asosiasi Investor Relations Indonesia. Julius membimbing para jurnalis dalam memahami cara menganalisis laporan keuangan perusahaan. Fokusnya adalah bagaimana jurnalis dapat menyajikan informasi yang lebih dari sekadar angka, melainkan mengartikulasikan nilai serta risiko yang terkandung di dalamnya. Ini adalah kunci agar berita ekonomi tidak hanya menjadi informasi mentah, tetapi juga panduan bagi pembaca dan investor.
Selanjutnya, Agnes HT Samosir, Vice President Office of Chief Economist BNI, mengambil alih panggung untuk menjelaskan dinamika makroekonomi, baik di tingkat global maupun nasional. Ia memaparkan bagaimana faktor-faktor makroekonomi ini berdampak signifikan terhadap dunia usaha dan keputusan finansial masyarakat. Melalui pendekatan yang aplikatif dan diskusi interaktif, para jurnalis dilatih untuk menyajikan berita ekonomi yang tidak hanya akurat, tetapi juga strategis dan relevan dengan kebutuhan pembaca dan investor.
Komitmen BNI terhadap Literasi Keuangan dan Masa Depan Informasi
Keterlibatan BNI dalam lokakarya ini mencerminkan komitmen kuat bank pelat merah ini terhadap literasi keuangan. Komitmen ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada para jurnalis yang berperan sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi publik. Edukasi kepada jurnalis menjadi vital karena mereka adalah perpanjangan tangan dalam menyampaikan pengetahuan ekonomi yang kompleks menjadi mudah dipahami oleh khalayak luas.
Nina Kurnia Dewi menutup lokakarya dengan harapan besar. “Kami ingin semangat ANTARA untuk membangun dan mencerdaskan bangsa juga menjadi bagian dari semangat para jurnalis ekonomi,” pungkasnya. Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan teknis, lokakarya ini adalah investasi dalam menciptakan masa depan informasi ekonomi Indonesia yang lebih cerdas, humanis, dan berdampak. Dengan pemahaman yang lebih baik, jurnalis dapat menyajikan berita yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menginspirasi optimisme dan mendorong kemajuan ekonomi bangsa.