BeritaHukrim

Operasi Gabungan Tegas Berantas Penambangan Ilegal di TNBNW

×

Operasi Gabungan Tegas Berantas Penambangan Ilegal di TNBNW

Sebarkan artikel ini
Operasi Gabungan Tegas Berantas Penambangan Ilegal di TNBNW

Kotamobagu, Upaya serius dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menegakkan hukum terus digencarkan. Hari ini, Polres Kotamobagu bersama unsur TNI, Subdenpom Kotamobagu, dan petugas Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) melancarkan operasi gabungan besar-besaran. Target operasi kali ini adalah penertiban aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang marak di kawasan hutan konservasi TNBNW, tepatnya di Desa Mengkang.

Operasi terpadu ini berhasil mengungkap dan menertibkan aktivitas PETI di 14 titik berbeda yang tersebar di tiga lokasi. Tim gabungan langsung membongkar tenda-tenda yang menjadi tempat tinggal sementara para penambang ilegal. Tak hanya itu, sejumlah barang bukti penting turut diamankan, meliputi genset, alat dan perlengkapan pertambangan, serta peralatan memasak lengkap dengan akomodasi yang digunakan para penambang. Langkah tegas ini menunjukkan komitmen aparat dalam memberantas praktik ilegal yang merusak ekosistem hutan lindung.

Komitmen Tegas Kapolres Kotamobagu: Hutan Lindung Wajib Dijaga

Kapolres Kotamobagu, AKBP Irwanto SIK MH, menegaskan bahwa tindakan tegas ini merupakan upaya fundamental untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan konservasi yang masuk dalam wilayah taman nasional. “Kawasan ini adalah hutan lindung yang wajib kita jaga bersama,” tegas Kapolres. “Oleh karena itu, pembongkaran dilakukan agar tidak ada lagi aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan melanggar hukum.”

Pernyataan Kapolres Irwanto ini menyoroti pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai paru-paru dunia. Kawasan TN Bogani Nani Wartabone sendiri merupakan salah satu paru-paru penting di Sulawesi, rumah bagi keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya. Aktivitas PETI dengan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti merkuri tidak hanya mencemari tanah dan air, tetapi juga mengancam kehidupan flora dan fauna endemik. Dampak kerusakan ini dapat terasa hingga generasi mendatang, merugikan tidak hanya lingkungan tetapi juga masyarakat luas yang bergantung pada ekosistem hutan yang sehat.

Strategi Penutupan Lubang Tambang dan Patroli Rutin

Selain membongkar tenda, tim gabungan juga menerapkan strategi khusus untuk menonaktifkan lubang-lubang tambang yang telah digali. Untuk lubang yang dapat dijangkau, tim melakukan penyiraman air menggunakan mesin alkon hingga lubang tersebut berlumpur dan tertutup secara permanen. Sementara itu, untuk lubang yang sulit dijangkau, tim melakukan penembakan gas air mata ke dalam lubang, kemudian menutupnya dengan papan dan tanah. Metode ini bertujuan untuk memastikan bahwa lubang-lubang tersebut tidak dapat lagi digunakan oleh para penambang ilegal.

Kapolres Irwanto juga menambahkan bahwa setelah operasi ini, pihaknya akan segera membentuk tim gabungan untuk melakukan patroli rutin di kawasan tersebut. Langkah ini penting untuk memantau dan mencegah kembalinya aktivitas PETI di kemudian hari. Lebih lanjut, akan dilakukan pendataan terhadap pemilik lubang-lubang tambang tersebut untuk diproses secara hukum. “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus melestarikan hutan lindung,” pungkasnya. “Kami tidak akan berhenti sampai semua aktivitas ilegal di kawasan ini benar-benar hilang.”

Dampak dan Harapan untuk Masa Depan Hutan Konservasi

Operasi penertiban ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi para pelaku PETI. Praktik penambangan ilegal tidak hanya merugikan lingkungan dan melanggar hukum, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan para penambang itu sendiri. Lubang-lubang galian yang tidak standar seringkali longsor, mengancam nyawa. Selain itu, penggunaan bahan kimia berbahaya juga berdampak buruk pada kesehatan para pekerja dan masyarakat sekitar.

Langkah tegas dari Polres Kotamobagu dan instansi terkait ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dan menegakkan supremasi hukum. Diharapkan, dengan adanya operasi dan patroli rutin, kawasan hutan konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dapat pulih dan terus lestari, memberikan manfaat ekologis dan ekonomis bagi masyarakat secara berkelanjutan tanpa harus mengorbankan masa depan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *