BeritaHukrimNasional

Kapolri: Pemeriksaan Budi Arie Bisa Dilanjutkan Jika Ada Petunjuk Baru

×

Kapolri: Pemeriksaan Budi Arie Bisa Dilanjutkan Jika Ada Petunjuk Baru

Sebarkan artikel ini
Kapolri: Pemeriksaan Budi Arie Bisa Dilanjutkan Jika Ada Petunjuk Baru

Jakarta Nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kembali mencuat dalam kasus judi online yang tengah disidangkan. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Budi Arie memang pernah dimintai keterangan. Tidak tertutup kemungkinan pemanggilan kembali jika ada perkembangan baru dalam proses persidangan.

Pernyataan Kapolri ini muncul sebagai respons atas ramainya perbincangan mengenai keterlibatan Budi Arie, yang namanya disebut-sebut dalam persidangan kasus judi online yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). “Tentunya kita mengikuti proses sidang, nanti petunjuk dari hakim seperti apa. Yang jelas pernah kita periksa dan tentunya mungkin akan kita konfirmasi ulang apabila memang ada petunjuk,” kata Jenderal Sigit kepada awak media pada Rabu (21/5/2025).

Proses Hukum Terus Berjalan, Kapolri Hormati Persidangan

Jenderal Sigit menekankan bahwa pihak kepolisian menghormati setiap proses hukum yang sedang berjalan di pengadilan. Keterangan dari persidangan akan menjadi dasar bagi langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh aparat penegak hukum. Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat tingginya angka kejahatan siber, khususnya judi online, yang meresahkan masyarakat.

Dalam persidangan sebelumnya, pada Rabu, 14 Mei 2025, empat orang telah duduk sebagai terdakwa dalam kasus terkait penjagaan website judol. Mereka adalah Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus. Keempatnya didakwa melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang berkaitan erat dengan aktivitas ilegal di ranah digital.

Peran Budi Arie dalam Dakwaan Jaksa

Nama Budi Arie Setiadi pertama kali terungkap dalam surat dakwaan ketika jaksa menjelaskan peran terdakwa Zulkarnaen Apriliantony. Jaksa menyebut bahwa Budi Arie meminta Zulkarnaen untuk merekrut individu yang akan bertanggung jawab mengumpulkan data website perjudian online. Bahkan, dalam dakwaan tersebut, jaksa secara spesifik menyatakan bahwa Budi Arie disebut mendapatkan jatah dari kegiatan tersebut.

Situasi ini tentu menambah kompleksitas dalam penanganan kasus judi online yang melibatkan banyak pihak. Keterlibatan figur publik, khususnya mantan pejabat negara, menjadi perhatian serius bagi penegak hukum dan masyarakat. Penyelidikan mendalam diharapkan dapat mengungkap tuntas seluruh jaringan dan aktor di balik praktik ilegal ini.

Antisipasi Perkembangan Kasus dan Komitmen Pemberantasan Judi Online

Pihak kepolisian berkomitmen penuh untuk memberantas praktik judi online yang semakin marak. Kasus ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan keseriusan aparat dalam menindak tegas siapapun yang terlibat, tanpa pandang bulu. Kapolri Jenderal Sigit menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti setiap petunjuk yang muncul dari persidangan.

“Kami akan terus memantau setiap perkembangan di persidangan. Jika ada petunjuk baru atau kebutuhan untuk mendalami lebih lanjut, kami tidak akan ragu untuk memanggil kembali pihak-pihak yang diperlukan,” tegas Jenderal Sigit. Hal ini menunjukkan bahwa proses hukum masih sangat dinamis dan terbuka untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Publik menaruh harapan besar agar kasus ini dapat diusut tuntas demi terciptanya ruang digital yang lebih aman dan bersih dari aktivitas ilegal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *