Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Inovasi Haji Indonesia 2024 Ala Gus Men

×

Inovasi Haji Indonesia 2024 Ala Gus Men

Sebarkan artikel ini

MataramHaji Tahun 2024 dibilang sangat sukses, dibawah rintangan Haji yang terus berubah dari Pemerintah Arab Saudi, dengan diberlakukannya aturan Nusuk atau

Nusuk merupakan Kartu Identitas Haji yang wajib dibawa oleh setiap jamaah Haji yang mana kartu tersebut terintegrasi dengan kementrian haji Saudi Arabia.

Kartu ini wajib dibawa ketika menuju Arofah dan masuk Masjidil Harom. Kartu Nusuk ini berfungsi membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji serta identitas lengkap jamaah haji.

Tidak hanya itu, dalam aplikasi Nusuk juga terdapat sertifikat yang bisa jamaah Haji peroleh apabila telah selesai melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Sertifikat ini bertujuan sebagai kenang-kenangan bagi seluruh jamaah Haji Tahun 2024. Adapun tujuan pemerintah Saudi Arabia memberlakukan kartu Nusuk ini adalah untuk mencegah masuknya jemaah yang memakai visa non-haji ke Tanah Suci atau ikut dalam rombongan Haji.

Baca Juga:  Pelanggan Berkualitas Indosat Naik 3,8 Juta Tahun 2023

Sehingga sering terjadi banyak jamaah ilegal yang masuk dalam rombongan haji resmi sehingga dengan adanya kartu Nusuk ini jamaah Haji Ilegal atau tanpa Visa Haji tidak dapat masuk dalam bus-bus jamaah haji.

Meskipun dengan adanya Smart Card Haji di atas, tentu pemerintah melalui Kementerian Agama tidak bisa menghindari tantangan haji pada tahun 2024 ini.

Adapun tantangan tersebut berkaitan dengan cuaca ekstrim dan sistem pengelolaan Haji. Berkaitan dengan tantangan cuaca yang ekstrem, di Saudi Arabia yang mana pada hari puncak Arofah dan hari Tasrik mencapai 51,8C di Masjidil Haram.

Sumber lain juga mengatakan pada hari Arofah dan tanggal 10 Zulhijjah mencapai 55 derajat, hal ini menyebabkan terjadinya musibah, bahkan sampai menyebabkan meninggalnya jamaah haji di tengah jalan.

Baca Juga:  Perilaku Antisosial Menunjukkan Kurangnya Kecerdasan Emosional

Jamaah yang banyak meninggal adalah jamaah yang berjalan kaki dari Arofah menuju Muzdalifah dan Mina. Menurut catatan penulis sebagai pembimbing Haji Khusus pada Tahun 2024 ini, jamaah Haji banyak meninggal dunia karena berjalan kaki.

Data penulis mencatat jamaah haji yang melakukan perjalanan kaki meninggal sekitar 323 orang. Tidak hanya tantangan cuaca ekstrem yang dihadapi pemerintah, tantangan yang lain juga yakni bertambahnya kuota haji yang diberikan oleh Saudi Arabia, yang mana hal ini akan berdampak pada penambahan petugas, penambahan anggaran haji, serta penambahan lokasi di Arofah dan Mina.

Sebagai pemangku kebijakan, pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Menteri Agama tentu harus menjawab dan memberikan problem solving dalam menghadapi tantangan di atas.

Baca Juga:  Kesiapan Jaringan Indosat di Pulau Sumbawa Capai 92 Persen

Maka dari itu, Menteri Agama Republik Indonesia, dalam hal ini Gus Men memberikan tiga inovasi dalam mensukseskan Ibadah Haji pada Tahun 2024 ini.

Pertama, memaksimalkan terpenuhinya kuota Indonesia, hal ini dibuktikan dengan hanya 45 kuota yang tersisa, dibandingkan tahun lalu masih tersisa 898 kuota yang tidak terpenuhi.

Hal ini disebakan oleh inovasi kementrian haji yang mana pelunasan biaya haji tahun ini bisa dilakukan dengan cara mencicil. Kebijakan ini diambil agar memudahkan jemaah haji.