EkbisEkonomiNasional

APBN Surplus Rp4,3 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

×

APBN Surplus Rp4,3 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
APBN Surplus Rp4,3 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya
APBN Surplus Rp4,3 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya (infopublik.id)

JAKARTA – Kabar gembira datang dari pengelolaan keuangan negara. Hingga 30 April 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus sebesar Rp4,3 triliun atau setara dengan 0,02 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang digelar di Jakarta pada Jumat (23/5/2025).

Akselerasi Pendapatan Negara Lampaui Belanja

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa kinerja positif APBN ini didorong oleh akselerasi Pendapatan Negara yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan realisasi Belanja Negara. Hingga akhir April 2025, Pendapatan Negara tercatat sebesar Rp810,5 triliun atau telah mencapai 27 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN tahun ini.

“Di sini terlihat bahwa sudah terjadi akselerasi dari Pendapatan Negara terutama untuk pajak bea cukai mengikuti ritme yang cukup baik,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers tersebut.

Kontribusi Pajak, Bea Cukai, dan PNBP

Lebih lanjut, Menkeu merinci bahwa Pendapatan Negara tersebut disokong oleh beberapa sumber utama. Penerimaan pajak menjadi kontributor terbesar dengan angka mencapai Rp557,1 triliun. Sementara itu, penerimaan dari kepabeanan dan cukai juga menunjukkan kinerja yang solid dengan menyumbang Rp100,0 triliun. Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) turut memberikan kontribusi signifikan sebesar Rp153,3 triliun.

Belanja Negara Terjaga dan Terarah

Di sisi lain, realisasi Belanja Negara hingga akhir April 2025 tercatat sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari total pagu anggaran yang sebesar Rp3.621,3 triliun. Belanja ini terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp546,8 triliun dan Transfer ke Daerah sejumlah Rp259,4 triliun.

“Maka kita lihat kecepatan dari Pendapatan Negara sudah mendahului dari sisi kecepatan untuk Belanja Negara,” jelas Sri Mulyani. Ia menambahkan bahwa persentase Belanja Pemerintah Pusat terhadap total pagu masih berada di kisaran 20 persen.

Pembalikan Surplus Setelah Defisit Awal Tahun

Capaian surplus APBN hingga akhir April ini menjadi angin segar setelah pada tiga bulan pertama tahun 2025, APBN sempat mencatatkan defisit. Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, terutama pada penerimaan pajak.

“Januari hingga Maret waktu itu kita membukukan defisit ini karena terutama penerimaan pajak kita yang mengalami beberapa shock seperti restitusi dan adanya adjustment terhadap penghitungan tarif efektif dari TER (Tarif Efektif Rata-rata). Sehingga di sini sekarang bulan April terjadi pembalikan dari yang tadinya 3 bulan berturut-turut defisit,” pungkas Menkeu.

Surplus APBN ini memberikan indikasi positif terhadap kondisi fiskal negara dan diharapkan dapat terus terjaga hingga akhir tahun anggaran 2025. Pemerintah akan terus memantau dan mengoptimalkan kinerja pendapatan serta menjaga efisiensi dan efektivitas belanja negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *