DaerahNasional

Bima Arya: Bali Harus Tangguh Atasi Sampah, Ini Langkah Nyatanya

×

Bima Arya: Bali Harus Tangguh Atasi Sampah, Ini Langkah Nyatanya

Sebarkan artikel ini
Bima Arya: Bali Harus Tangguh Atasi Sampah, Ini Langkah Nyatanya

Jakarta, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyerukan kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Bali untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara optimal. Seruan ini disampaikan Bima dalam keterangan resmi pada Senin (12/5/2025), menyoroti pentingnya penanganan sampah dari sumbernya hingga akhir proses pengelolaan.

Bima menekankan bahwa pengelolaan sampah yang efektif membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif dari pihak swasta. Menurutnya, masyarakat Bali memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam upaya ini, mengingat kuatnya tradisi keagamaan dan perkembangan pesat sektor pariwisata yang menghasilkan volume sampah signifikan.

“Karena itu harus diiringi, diimbangi, dengan kesadaran di hulu untuk memilah dan memilih. Saya kira kepala daerah bisa mengkoordinasikan camat, lurah, kades, banjar untuk fokus di hulu ini,” ujar Bima, usai mengunjungi ecoBali Recycling di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (10/5/2025).

Pentingnya Penanganan di Hulu

Bima Arya mengidentifikasi bahwa permasalahan sampah yang dihadapi saat ini sebagian besar berakar dari penanganan yang kurang optimal di hulu. Meskipun teknologi canggih telah diterapkan dalam pengelolaan sampah, efektivitasnya akan terbatas jika masalah di sumber sampah tidak ditangani dengan baik.

“Ini perlu kebijakan, perlu penganggaran, saya kira begitu. Jadi ini akan saya bawa ke Satgas [Pengelolaan] Sampah untuk dirumuskan formulanya seperti apa,” ungkapnya, menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk mencari solusi konkret.

Bali Sebagai Percontohan

Bali, dengan industri hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang berkembang pesat, menghadapi tantangan khusus dalam pengelolaan sampah. Bima Arya berharap provinsi ini dapat menjadi model percontohan dalam pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu ke hilir. Ia menyoroti keberadaan beberapa model bisnis pengelolaan sampah yang dapat dikembangkan lebih lanjut di Bali.

“Di Bali sudah ada beberapa model bisnis pengelolaan sampah yang dapat dikembangkan,” ucapnya.

Langkah Selanjutnya: Incinerator dan Offtaker

Ke depan, pemerintah berencana mendorong kota-kota besar dengan volume sampah tinggi untuk menyiapkan lahan incinerator. Bima Arya menekankan bahwa persiapan ini harus disertai dengan sistem pengelolaan sampah yang efektif dari hulu ke hilir.

“Di hulunya dipilih-dipilih, kemudian di hilirnya ada offtaker-nya. Jadi waste-to-energy itu jelas, nanti bisa berdaya maksimal dibeli oleh siapa,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Bali dapat mengatasi tantangan sampah dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *