2. Komunikasi Terbuka (Jika Memungkinkan dan Diinginkan)
Jika kamu merasa perlu mengetahui alasannya, cobalah ajak ia berbicara secara terbuka dan jujur. Sampaikan perasaanmu dan berikan kesempatan padanya untuk menjelaskan sudut pandangnya. Namun, persiapkan diri untuk menerima segala kemungkinan jawabannya.
3. Memberikan Ruang dan Waktu
Jika temanmu memang membutuhkan ruang, berikanlah. Jangan terus-menerus menghubunginya atau memaksanya untuk kembali seperti dulu. Terkadang, jarak justru bisa memberikan perspektif baru bagi kedua belah pihak.
4. Menerima Keputusan dan Fokus pada Diri Sendiri
Jika temanmu memang memutuskan untuk menjauh dan tidak ada keinginan untuk memperbaiki hubungan, terimalah keputusannya. Fokuslah pada dirimu sendiri, jalin hubungan yang sehat dengan teman-teman lain yang masih ada, dan kembangkan dirimu.
5. Belajar dari Pengalaman
Setiap hubungan, termasuk persahabatan yang berakhir, bisa menjadi pelajaran berharga. Cobalah untuk mengambil hikmah dari pengalaman ini agar kamu bisa menjadi teman yang lebih baik di masa depan.
Kehilangan seorang teman memang menyakitkan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua persahabatan ditakdirkan untuk abadi. Mengenali tanda-tanda ketika seorang teman menjauh adalah langkah awal untuk mengelola perasaanmu dan mengambil tindakan yang tepat. Ingatlah, nilai dirimu dan fokuslah pada hubungan yang saling mendukung dan membahagiakan.