perisainews.com – Kecerdasan bukan hanya soal angka tes IQ yang tinggi, tapi juga tentang bagaimana kita bertumbuh dan beradaptasi dengan kehidupan. Seiring bertambahnya usia, orang-orang dengan IQ tinggi cenderung meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang justru menghambat perkembangan diri dan pemikiran yang lebih jernih. Penasaran apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Terlalu Mengandalkan Ingatan Semata
Dulu mungkin kita bangga bisa mengingat semua detail pelajaran atau nomor telepon teman-teman. Namun, seiring dengan banjirnya informasi di era digital ini, orang dengan IQ tinggi menyadari bahwa mengandalkan ingatan sepenuhnya bukanlah strategi yang efisien. Mereka lebih memilih untuk mencatat, membuat daftar, atau menggunakan aplikasi pengelola tugas. Mengapa demikian? Karena membebaskan pikiran dari keharusan mengingat segala sesuatu memungkinkan otak untuk fokus pada pemikiran yang lebih kompleks dan kreatif. Sebuah studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa individu yang efektif dalam manajemen waktu dan informasi cenderung lebih produktif dan inovatif. Jadi, alih-alih membebani otak dengan hafalan, mereka memilih untuk menggunakan alat bantu yang ada.
2. Berdebat Kusir Tanpa Tujuan Jelas
Masa muda mungkin penuh dengan semangat untuk membuktikan diri melalui perdebatan. Namun, orang dengan IQ tinggi belajar bahwa tidak semua perdebatan itu penting atau bermanfaat. Mereka menjadi lebih selektif dalam memilih topik diskusi dan lawan bicara. Jika perdebatan hanya berkutat pada adu argumen tanpa ada keinginan untuk saling memahami atau mencari solusi, mereka cenderung menghindarinya. Mereka lebih menghargai waktu dan energi untuk percakapan yang konstruktif dan memperkaya wawasan. Penelitian dalam jurnal Psychological Science mengungkapkan bahwa individu dengan kemampuan kognitif yang tinggi lebih mampu meregulasi emosi mereka dan menghindari konflik yang tidak perlu.
3. Menunda-nunda Pekerjaan Penting
Siapa yang tidak pernah menunda-nunda? Namun, seiring bertambahnya kedewasaan, orang dengan IQ tinggi menyadari dampak negatif dari kebiasaan ini. Mereka belajar untuk memprioritaskan tugas, membuat rencana yang jelas, dan mengambil tindakan secara proaktif. Mereka memahami bahwa menunda hanya akan menambah stres dan mengurangi kualitas pekerjaan. Prinsip “eat the frog” atau menyelesaikan tugas yang paling sulit terlebih dahulu menjadi salah satu strategi yang sering mereka terapkan. Menurut buku “The Power of Habit” oleh Charles Duhigg, membangun rutinitas yang baik adalah kunci untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda.
4. Terlalu Peduli dengan Pendapat Orang Lain
Di usia muda, validasi dari orang lain seringkali terasa penting. Namun, orang dengan IQ tinggi mengembangkan kepercayaan diri yang lebih kuat seiring berjalannya waktu. Mereka belajar untuk mendengarkan masukan yang membangun, tetapi tidak membiarkan pendapat negatif atau tidak relevan menghambat langkah mereka. Mereka fokus pada nilai-nilai dan tujuan pribadi, serta membangun keyakinan pada kemampuan diri sendiri. Sebuah studi dalam Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa individu dengan harga diri yang tinggi lebih tahan terhadap tekanan sosial dan lebih mampu mengambil keputusan berdasarkan keyakinan mereka sendiri.
5. Berpikir Hitam Putih atau Terlalu Kaku
Kemampuan berpikir fleksibel adalah salah satu ciri khas orang dengan IQ tinggi. Mereka tidak terjebak dalam pola pikir hitam putih atau melihat masalah hanya dari satu sudut pandang. Mereka mampu mempertimbangkan berbagai perspektif, mencari solusi kreatif, dan beradaptasi dengan perubahan. Mereka memahami bahwa dunia ini penuh dengan nuansa abu-abu dan kompleksitas. Kemampuan ini sangat penting dalam menghadapi tantangan hidup dan membuat keputusan yang bijaksana. Riset dalam Cognition jurnal menyoroti bahwa fleksibilitas kognitif berkorelasi positif dengan kemampuan problem-solving dan inovasi.