KomunikasiPengembangan Diri

Bahasa Santun, Cermin Didikan dan Karakter

×

Bahasa Santun, Cermin Didikan dan Karakter

Sebarkan artikel ini
Bahasa Santun, Cermin Didikan dan Karakter
Bahasa Santun, Cermin Didikan dan Karakter (www.freepik.com)

perisainews.com – Dalam berinteraksi sehari-hari, seringkali bukan hanya apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita mengatakannya. Ternyata, beberapa frasa sederhana yang mungkin tanpa sadar sering kita lontarkan bisa menjadi cerminan bagaimana kita dibesarkan dan nilai-nilai kesopanan yang ditanamkan sejak dini. Mari kita telaah beberapa ungkapan yang, meski terkesan remeh, nyatanya bisa memberikan gambaran tentang adab dan sopan santun seseorang.

Lebih dari Sekadar Kata-Kata: Kekuatan Ungkapan dalam Interaksi Sosial

Bahasa adalah jembatan komunikasi, namun di baliknya tersembunyi lapisan makna yang lebih dalam. Pilihan kata dan bagaimana kita merangkainya menjadi kalimat dapat mengungkapkan banyak hal tentang latar belakang, pendidikan, dan tentu saja, sopan santun. Dalam konteks sosial, kesan pertama seringkali terbentuk dari cara seseorang berbicara. Ungkapan-ungkapan yang tepat dan santun akan menciptakan atmosfer positif dan membangun hubungan yang baik. Sebaliknya, frasa yang kurang sopan atau terkesan meremehkan bisa meninggalkan kesan yang kurang baik, bahkan menunjukkan kurangnya didikan yang baik sejak masa kanak-kanak.

Frasa-frasa yang Mengindikasikan Kurangnya Kesantunan

Tanpa bermaksud menghakimi, ada beberapa ungkapan yang umum digunakan namun bisa dianggap kurang sopan atau bahkan kasar. Penggunaan frasa-frasa ini, terutama dalam konteks formal atau saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi, bisa menimbulkan persepsi negatif.

“Itu bukan urusanmu!”

Ungkapan ini, meskipun terkadang diucapkan untuk menjaga privasi atau menghentikan pertanyaan yang terlalu jauh, bisa terdengar sangat defensif dan tidak sopan. Alih-alih menjawab dengan ketus, ada cara yang lebih halus untuk menolak menjawab pertanyaan tanpa menyinggung lawan bicara. Misalnya, “Maaf, saya kurang nyaman membicarakan hal itu saat ini,” atau “Terima kasih atas perhatiannya, tapi ada beberapa hal yang ingin saya simpan untuk diri sendiri.”

Baca Juga  7 Keputusan Hidup yang Bakal Kamu Sesali Jika Tidak Segera Diubah

“Terserah!”

Meskipun singkat dan terkesan praktis, kata “terserah” seringkali diartikan sebagai ketidakpedulian atau bahkan penolakan untuk berpartisipasi dalam diskusi atau pengambilan keputusan. Dalam situasi di mana kerja sama dan kompromi diharapkan, jawaban “terserah” bisa mengecewakan dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pendapat orang lain. Alternatif yang lebih baik adalah dengan memberikan pilihan atau menyampaikan preferensi dengan lebih jelas, seperti “Saya lebih suka opsi A, tapi saya terbuka dengan ide lain,” atau “Bagaimana kalau kita pertimbangkan kedua opsi ini bersama?”

“Memangnya kenapa?” dengan nada menantang

Pertanyaan “Memangnya kenapa?” adalah hal yang wajar, terutama ketika kita ingin memahami alasan di balik suatu pernyataan atau keputusan. Namun, intonasi dan konteks pengucapannya sangat mempengaruhi maknanya. Jika diucapkan dengan nada tinggi dan tatapan menantang, pertanyaan ini bisa terdengar agresif dan konfrontatif. Sebaliknya, jika diucapkan dengan nada ingin tahu dan terbuka, pertanyaan ini akan mengundang diskusi yang konstruktif.

Baca Juga  Mood Jelek? Ini 7 Jurus Sakti Biar Kerja Jadi Nikmat!

“Kamu sih…!” atau menyalahkan orang lain secara langsung

Menyalahkan orang lain secara langsung, terutama dengan menggunakan kata “kamu sih…”, adalah bentuk komunikasi yang tidak dewasa dan tidak bertanggung jawab. Alih-alih mencari solusi bersama, ungkapan ini justru menciptakan jarak dan konflik. Dalam situasi yang kurang menyenangkan, fokus pada solusi dan tanggung jawab bersama akan jauh lebih produktif. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu sih, jadi terlambat!”, lebih baik katakan “Kita perlu mencari cara agar tidak terlambat lagi lain kali.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *