Kesehatan Mental

Tekanan Hidup Bikin Millennial Gampang Burnout? Ini Penjelasannya

×

Tekanan Hidup Bikin Millennial Gampang Burnout? Ini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Tekanan Hidup Bikin Millennial Gampang Burnout? Ini Penjelasannya
Tekanan Hidup Bikin Millennial Gampang Burnout? Ini Penjelasannya (www.freepik.com)

perisainews.com – Apakah kamu sering merasa lelah, kehilangan motivasi, atau bahkan merasa kosong meskipun pekerjaan dan aktivitasmu terlihat baik-baik saja? Jika kamu seorang millennial, bisa jadi kamu tidak sendiri. Faktanya, isu millennial gampang burnout bukanlah sekadar mitos belaka, melainkan sebuah fenomena nyata yang patut kita perhatikan lebih dalam. Generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan persaingan global ini ternyata menyimpan kerentanan terhadap kondisi kelelahan kronis yang dikenal sebagai burnout. Mari kita telaah lebih lanjut fakta-fakta menyakitkan di balik fenomena ini.

Tekanan Ekspektasi yang Merajalela

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada tingginya angka burnout di kalangan millennial adalah tekanan ekspektasi yang begitu besar. Tumbuh di era di mana media sosial menampilkan kesuksesan dan pencapaian orang lain secara konstan, tak jarang membuat millennial merasa tertinggal atau kurang berprestasi. Kita dijejali dengan narasi tentang “raih impianmu,” “bekerja keraslah selagi muda,” dan berbagai tuntutan untuk menjadi “versi terbaik dari diri sendiri.”

Tekanan ini tidak hanya datang dari luar, tetapi juga seringkali dipupuk oleh diri sendiri. Generasi ini dikenal memiliki ambisi yang tinggi dan semangat untuk memberikan dampak positif pada dunia. Namun, idealisme yang membara ini, jika tidak diimbangi dengan ekspektasi yang realistis dan kemampuan untuk menetapkan batasan, justru dapat menjadi bumerang. Kita seringkali merasa harus melakukan semuanya dengan sempurna, tanpa memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat atau sekadar “tidak baik-baik saja.”

Budaya “Serba Cepat” dan Konektivitas Tanpa Batas

Era digital membawa banyak kemudahan, namun juga membawa tantangan tersendiri. Budaya “serba cepat” menuntut kita untuk selalu responsif dan produktif. Email harus dibalas dalam hitungan menit, notifikasi media sosial seolah tak pernah berhenti berdatangan, dan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur.

Baca Juga  Orang Sukses Justru Paling Sering Menderita?

Smartphone dan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Meskipun memudahkan komunikasi dan akses informasi, konektivitas tanpa batas ini juga berarti kita sulit untuk benar-benar “melepas diri” dari pekerjaan atau tekanan sosial. Bahkan di waktu istirahat, pikiran kita seringkali masih terpaku pada pekerjaan yang belum selesai atau unggahan terbaru di media sosial yang memicu perbandingan diri.

Sebuah studi yang dilakukan oleh [Sebutkan Sumber Terpercaya Jika Ada, Contoh: American Psychological Association] menunjukkan bahwa millennial cenderung memeriksa email dan media sosial di luar jam kerja lebih sering dibandingkan generasi lainnya. Kebiasaan ini secara signifikan berkontribusi pada tingkat stres dan risiko burnout yang lebih tinggi.

Baca Juga  Hidup Lebih Tenang! Begini Cara Bebas dari Kelelahan Digital

Ketidakstabilan Ekonomi dan Persaingan Kerja yang Ketat

Generasi millennial juga tumbuh di tengah ketidakstabilan ekonomi global dan persaingan kerja yang semakin ketat. Krisis finansial di masa lalu dan ketidakpastian ekonomi saat ini menciptakan tekanan untuk terus berjuang dan beradaptasi. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi bukanlah hal yang mudah, dan mempertahankan pekerjaan tersebut juga membutuhkan dedikasi dan daya saing yang tinggi.

Beban finansial, seperti cicilan rumah, utang pendidikan, dan biaya hidup yang terus meningkat, juga menjadi sumber stres yang signifikan. Generasi ini seringkali dihadapkan pada pilihan sulit antara mengejar passion dan stabilitas finansial. Tekanan untuk mencapai kemandirian finansial di usia muda juga turut memperberat beban psikologis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *