Kesehatan Mental

Stop Drama! Ini Cara Gila Bikin Pikiran Tenang

×

Stop Drama! Ini Cara Gila Bikin Pikiran Tenang

Sebarkan artikel ini
Stop Drama! Cara Ampuh Bikin Pikiran Tenang
Stop Drama! Cara Ampuh Bikin Pikiran Tenang(www.freepik.com)

perisainews.com – Pernah nggak sih, hidup terasa kayak sinetron penuh intrik dan kejutan yang bikin kepala cenat-cenut? Kayaknya setiap hari ada aja episode baru yang sukses bikin pikiran kita nggak tenang. Nah, kalau kamu lagi di fase itu, tenang! Kamu nggak sendirian. Banyak kok yang merasakan hal serupa. Tapi, kabar baiknya, ada cara “gila” yang bisa kamu coba buat meredakan badai drama di pikiran dan akhirnya bisa menikmati ketenangan yang hakiki.

Kenapa Sih Drama Itu Betah Banget Nempel?

Sebelum kita bahas cara “gilanya”, penting buat kita ngerti dulu nih, kenapa sih drama itu kayak lintah yang betah banget nempel di pikiran kita? Seringkali, drama itu muncul dari hal-hal kecil yang kita besar-besarkan, kekhawatiran yang belum tentu terjadi, atau perbandingan diri dengan orang lain di media sosial yang sukses bikin insecure. Belum lagi, otak kita ini memang didesain untuk lebih fokus pada hal-hal negatif sebagai mekanisme pertahanan diri. Jadi, nggak heran kalau berita buruk atau gosip lebih mudah menarik perhatian kita dibanding kabar bahagia.

Selain itu, era digital ini juga punya andil besar. Notifikasi yang nggak berhenti berdatangan, linimasa media sosial yang penuh dengan “kesempurnaan” palsu, dan tuntutan untuk selalu “up-to-date” bisa jadi sumber stres yang nggak kita sadari. Akhirnya, pikiran kita jadi penuh sesak, kayak angkot di jam pulang kerja.

Saatnya “Gila”: Ubah Kebiasaan, Raih Ketenangan

Nah, sekarang saatnya kita bahas cara “gila” buat mengusir drama dari pikiran. “Gila” di sini bukan berarti kamu harus melakukan hal-hal ekstrem ya, tapi lebih kepada mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa sadar justru memicu drama dalam pikiran.

1. Detoks Media Sosial yang Ekstrem

Coba deh, berani nggak kamu “puasa” media sosial selama beberapa hari? Atau bahkan seminggu? Awalnya mungkin terasa aneh, kayak ada yang hilang. Tapi percayalah, setelah beberapa hari, kamu akan merasakan perbedaan yang signifikan. Pikiran jadi lebih jernih, nggak ada lagi perbandingan yang bikin insecure, dan waktu luang jadi lebih produktif. Kamu bisa alihkan waktu itu untuk hal-hal yang benar-benar kamu nikmati, misalnya baca buku, dengerin musik, atau sekadar menikmati secangkir kopi tanpa gangguan notifikasi.

Baca Juga  Mengapa Banyak Orang Tidak Menyukai INFJ? Ini Alasannya!

Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar 3 jam 17 menit per hari di media sosial pada tahun 2024. Bayangkan, kalau sebagian waktu itu kamu alihkan untuk hal positif, betapa tenangnya pikiranmu.

2. Jadwalkan “Waktu Khawatir”

Kedengarannya aneh ya? Tapi ini ampuh banget lho. Coba deh, alokasikan waktu khusus dalam sehari, misalnya 15-30 menit, untuk “membebaskan” semua kekhawatiranmu. Di luar waktu itu, setiap kali pikiran negatif muncul, catat saja di buku atau catatan di ponselmu, dan bilang pada diri sendiri, “Nanti akan aku pikirkan saat ‘waktu khawatir’.” Dengan menjadwalkan waktu khusus, kamu melatih otakmu untuk tidak terus-menerus terjebak dalam pusaran kekhawatiran sepanjang hari.

Baca Juga  Overthinking Bikin Hidup Menderita? Ini 5 Solusi Sederhana

Penelitian dari University of California, Berkeley, menunjukkan bahwa menjadwalkan waktu untuk khawatir justru dapat membantu mengurangi kecemasan secara keseluruhan. Ini karena kita memberikan batasan pada pikiran negatif dan tidak membiarkannya mengambil alih sepanjang hari.

3. Bergerak Itu Wajib Hukumnya!

Jangan salah, olahraga itu bukan cuma buat badan sehat, tapi juga buat pikiran yang tenang. Saat kita bergerak, tubuh melepaskan endorfin, hormon yang punya efek menenangkan dan memperbaiki suasana hati. Nggak perlu yang berat-berat, kok. Jalan kaki di taman, bersepeda santai, atau bahkan menari mengikuti musik kesukaan juga bisa memberikan efek positif.

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang cukup dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan hingga 30%. Jadi, yuk, mulai gerakkan badanmu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *