- Sering lupa hal-hal kecil: Misalnya, lupa menaruh kunci di mana, lupa nama orang yang baru dikenalkan, atau lupa apa yang baru saja ingin kamu lakukan.
- Sulit fokus dan mudah terdistraksi: Pikiran jadi mudah melayang ke hal lain saat sedang mengerjakan sesuatu.
- Kesulitan mengikuti instruksi yang kompleks: Harus membaca atau mendengarkan instruksi berulang kali agar bisa memahaminya.
- Sering membuat kesalahan ceroboh: Akibat kurang fokus dan sulit mengingat detail.
- Merasa “blank” saat ditanya: Terutama jika pertanyaannya berkaitan dengan informasi yang baru saja kamu dapatkan.
- Kesulitan mengingat daftar belanja atau tugas-tugas harian: Harus sering menulis catatan pengingat.
Jika kamu mengalami beberapa tanda di atas, mungkin ini saatnya untuk lebih memperhatikan ritme kerjamu.
Jangan Biarkan Kerja Berlebihan “Mencuri” Potensi Terbaikmu
Kabar baiknya, dampak kerja berlebihan pada ingatan jangka pendek tidak selalu permanen. Otak kita memiliki kemampuan yang luar biasa untuk pulih dan beradaptasi. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi dan meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendekmu, sekaligus mengatasi dampak buruk kerja berlebihan:
1. Prioritaskan Istirahat yang Cukup
Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur yang baik dengan menghindari layar gadget sebelum tidur, menciptakan suasana kamar yang nyaman, dan tidur serta bangun di jam yang sama setiap hari.
2. Kelola Stres dengan Bijak
Temukan cara yang sehat untuk mengatasi stres, seperti berolahraga secara teratur, melakukan meditasi atau mindfulness, menghabiskan waktu dengan orang tersayang, atau melakukan hobi yang kamu sukai.
3. Atur Waktu Kerja dan Istirahat
Jangan memaksakan diri untuk bekerja terus-menerus tanpa jeda. Terapkan teknik Pomodoro (bekerja fokus selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit) untuk menjaga fokus dan menghindari kelelahan mental.
4. Latih Otakmu Secara Teratur
Sama seperti otot, otak juga perlu dilatih agar tetap berfungsi optimal. Lakukan aktivitas yang menstimulasi kognitif, seperti bermain puzzle, membaca buku, mempelajari bahasa baru, atau bermain alat musik.
5. Perhatikan Asupan Nutrisi
Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, omega-3, dan vitamin B yang baik untuk kesehatan otak. Hindari makanan olahan dan tinggi gula yang dapat memicu peradangan.
6. Bergerak Aktif
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan otak. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, yang penting untuk fungsi kognitif termasuk memori.
7. Delegasikan Tugas Jika Memungkinkan
Jangan ragu untuk meminta bantuan atau mendelegasikan tugas jika beban kerjamu terlalu berat. Belajar mengatakan “tidak” pada hal-hal yang di luar kapasitasmu juga penting untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif.
8. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung
Pastikan lingkungan kerjamu terorganisir dan minim distraksi. Lingkungan yang kondusif dapat membantu meningkatkan fokus dan mengurangi beban kognitif.
Kerja keras memang penting untuk mencapai tujuan, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan fisik dan mentalmu. Ingatlah, otak yang sehat dan berfungsi dengan baik adalah aset terbesarmu. Dengan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat, serta menerapkan gaya hidup sehat, kamu tidak hanya akan terhindar dari burnout, tetapi juga menjaga kemampuan ingatan jangka pendekmu tetap prima. Jadi, yuk mulai sekarang lebih sayang pada diri sendiri dan otak kita!