perisainews.com – Pernah nggak sih, lagi asyik kerja atau belajar, tiba-tiba kamu lupa tadi mau ngapain? Atau mungkin, baru aja dikasih tahu sesuatu, eh beberapa menit kemudian udah blank lagi? Jangan langsung panik dan menyalahkan usia, bisa jadi otakmu lagi “protes” karena kamu terlalu keras memaksanya bekerja. Lebih dari sekadar menyebabkan burnout, ternyata kerja berlebihan punya dampak yang signifikan pada kemampuan ingatan jangka pendek kita. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Kenapa Ingatan Jangka Pendek Itu Penting Banget?
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk kita pahami dulu betapa krusialnya ingatan jangka pendek dalam kehidupan sehari-hari. Ingatan jangka pendek, atau working memory, adalah “ruang penyimpanan sementara” di otak kita yang memungkinkan kita untuk mengingat dan memanipulasi informasi dalam waktu singkat. Bayangkan seperti tab di browser internetmu. Kamu bisa membuka beberapa tab sekaligus untuk mengerjakan berbagai hal dalam waktu bersamaan. Nah, ingatan jangka pendek ini memungkinkan kita untuk:
- Mengikuti percakapan: Kita bisa mengingat apa yang baru saja dikatakan lawan bicara sambil memproses informasi selanjutnya.
- Memecahkan masalah: Kita menyimpan informasi penting saat mencari solusi dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada.
- Belajar hal baru: Ingatan jangka pendek membantu kita menahan informasi baru cukup lama untuk diproses dan dipindahkan ke ingatan jangka panjang.
- Melakukan tugas kompleks: Dari memasak sambil mengingat resep, hingga mengerjakan soal matematika yang melibatkan banyak langkah, semuanya bergantung pada kemampuan ingatan jangka pendek.
Jadi, kalau kemampuan ingatan jangka pendek kita terganggu, bisa dipastikan banyak aspek kehidupan kita yang ikut terpengaruh.
Kerja Berlebihan: Lebih dari Sekadar Lelah Fisik
Kita sering mendengar istilah burnout dikaitkan dengan kerja berlebihan. Gejala-gejalanya seperti kelelahan kronis, perasaan sinis terhadap pekerjaan, dan penurunan performa memang nggak enak banget. Tapi, tahukah kamu kalau tekanan mental dan stres akibat beban kerja yang terlalu tinggi juga bisa merusak fungsi kognitif kita, termasuk ingatan jangka pendek?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cognition menemukan bahwa stres kronis dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional di hippocampus, area otak yang memainkan peran penting dalam pembentukan dan pengambilan ingatan. Ketika kita terus-menerus berada dalam kondisi stres akibat pekerjaan yang menumpuk dan tenggat waktu yang ketat, otak kita memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebihan. Paparan kortisol yang berkepanjangan inilah yang bisa merusak sel-sel otak di hippocampus, mengganggu kemampuannya dalam memproses dan menyimpan informasi baru.
Selain itu, kurang tidur yang seringkali menyertai kerja berlebihan juga menjadi musuh utama ingatan jangka pendek. Saat kita tidur, otak kita melakukan proses konsolidasi memori, yaitu memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Jika kita sering begadang atau tidur tidak nyenyak karena pikiran masih dipenuhi pekerjaan, proses ini menjadi terganggu, dan informasi yang baru kita dapatkan jadi lebih mudah terlupakan.
Bagaimana Kerja Berlebihan “Mencuri” Ingatan Jangka Pendek Kita?
Berikut beberapa mekanisme bagaimana kerja berlebihan secara langsung maupun tidak langsung merusak ingatan jangka pendek:
-
Peningkatan Hormon Stres (Kortisol): Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kortisol berlebih dapat merusak hippocampus, pusat memori di otak. Kerusakan ini mengganggu kemampuan otak untuk membentuk dan mengambil kembali ingatan jangka pendek.
-
Peradangan Otak: Stres kronis juga dapat memicu peradangan di otak. Peradangan ini dapat mengganggu komunikasi antar sel-sel otak, termasuk yang terlibat dalam proses memori. Sebuah penelitian dalam Frontiers in Neuroscience menunjukkan adanya korelasi antara tingkat stres yang tinggi dengan peningkatan penanda inflamasi dalam sistem saraf pusat.
-
Gangguan Neurotransmiter: Neurotransmiter adalah zat kimia di otak yang berfungsi mengirimkan sinyal antar sel saraf. Stres berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang juga berperan dalam fungsi kognitif termasuk memori.
-
Kurang Tidur dan Pemulihan: Otak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memproses informasi dan memindahkannya dari ingatan jangka pendek ke jangka panjang. Kerja berlebihan seringkali mengorbankan waktu tidur, sehingga proses konsolidasi memori menjadi tidak optimal. Sebuah studi dalam Journal of Sleep Research menemukan bahwa kurang tidur secara signifikan menurunkan kinerja working memory.
-
Beban Kognitif Berlebihan: Ketika kita terus-menerus dipaksa untuk memproses terlalu banyak informasi dalam waktu yang singkat, kapasitas ingatan jangka pendek kita bisa kewalahan. Ibaratnya, tab di browsermu terlalu banyak dibuka, akhirnya jadi lagging dan nggak responsif. Kondisi ini membuat kita sulit untuk fokus dan mengingat informasi baru.
Tanda-Tanda Ingatan Jangka Pendekmu Mungkin Sedang Terancam
Mungkin kamu mulai bertanya-tanya, bagaimana cara mengetahui kalau ingatan jangka pendekmu sedang tidak baik-baik saja akibat kerja berlebihan? Berikut beberapa tanda yang patut kamu waspadai: