HubunganKesehatan Mental

5 Kesalahan Fatal Saat Pasangan Sedang Down, Jangan Lakukan Ini!

×

5 Kesalahan Fatal Saat Pasangan Sedang Down, Jangan Lakukan Ini!

Sebarkan artikel ini
5 Kesalahan Fatal Saat Pasangan Sedang Down, Jangan Lakukan Ini!
5 Kesalahan Fatal Saat Pasangan Sedang Down, Jangan Lakukan Ini! (www.freepik.com)

perisainews.com – Saat orang terkasih, terutama pasanganmu, terlihat lesu, murung, atau kehilangan semangat, insting pertama kita adalah untuk membantu. Namun, tanpa disadari, ada beberapa kesalahan umum yang sering kita lakukan dan justru memperburuk keadaan mental pasangan. Memahami jebakan-jebakan ini penting agar kita bisa menjadi sandaran yang tepat dan mendukung pemulihan energinya. Yuk, kita bahas lima kesalahan fatal tersebut agar hubunganmu semakin kuat dan suportif.

Terlalu Cepat Memberikan Solusi dan Meremehkan Perasaannya

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah keinginan kita untuk segera “memperbaiki” masalah pasangan. Ketika mereka bercerita tentang beban pikiran atau perasaan tidak bersemangat, respons spontan kita mungkin berupa saran-saran praktis atau kalimat-kalimat penyemangat klise seperti “Sudahlah, jangan dipikirkan,” atau “Kamu pasti bisa melewatinya.” Meskipun niat kita baik, respons seperti ini justru bisa membuat pasangan merasa tidak didengarkan, perasaannya diremehkan, atau bahkan merasa bersalah karena merasa lemah.

Energi mental yang terkuras seringkali bukan tentang masalah yang bisa diselesaikan dengan solusi instan. Lebih dari itu, mereka membutuhkan validasi atas apa yang dirasakan. Mereka ingin merasa dipahami dan diterima dengan segala emosi yang sedang berkecamuk. Cobalah untuk menjadi pendengar yang aktif. Biarkan mereka mencurahkan isi hatinya tanpa interupsi atau penilaian. Tunjukkan empati dengan mengatakan hal-hal seperti, “Aku bisa merasakan betapa beratnya ini untukmu,” atau “Terima kasih sudah berbagi perasanmu denganku.” Validasi emosi adalah langkah pertama yang krusial untuk membantu memulihkan energi mental seseorang.

Membandingkan Pengalaman Mereka dengan Pengalaman Orang Lain (atau Diri Sendiri)

“Ah, aku dulu juga pernah merasakan hal yang sama, tapi aku bisa kok bangkit.” Kalimat seperti ini, meskipun mungkin dimaksudkan untuk memberikan perspektif atau harapan, seringkali justru kontraproduktif. Membandingkan pengalaman pasangan dengan pengalaman orang lain, apalagi dengan diri sendiri, bisa membuat mereka merasa bahwa apa yang mereka alami tidak unik atau tidak seberapa dibandingkan orang lain. Ini bisa mengecilkan validitas perasaan mereka dan membuat mereka merasa sendirian dalam perjuangannya.

Baca Juga  Hati yang Luas, Kunci Kedamaian dan Ketenangan Batin

Setiap individu memiliki kapasitas dan cara yang berbeda dalam menghadapi tekanan hidup. Apa yang terasa ringan bagi satu orang bisa menjadi beban berat bagi orang lain. Fokuslah pada pengalaman unik pasanganmu dan akui bahwa apa yang mereka rasakan adalah nyata dan valid bagi mereka. Hindari membuat perbandingan yang tidak membantu dan lebih fokus pada memberikan dukungan yang personal dan relevan dengan situasi mereka.

Memaksakan Mereka untuk “Berpikir Positif” Secara Berlebihan

Optimisme memang penting, tetapi memaksakan seseorang yang sedang kehilangan energi mental untuk terus-menerus “berpikir positif” bisa menjadi bumerang. Ketika seseorang sedang merasa terpuruk, menyuruh mereka untuk “lihat sisi baiknya” atau “jangan negatif terus” bisa terasa tidak sensitif dan bahkan menyalahkan perasaan mereka. Ini bisa membuat mereka merasa bahwa emosi negatif tidak boleh dirasakan atau diungkapkan, yang justru bisa menghambat proses pemulihan.

Baca Juga  Bukan Lagi Prioritas? 9 Sikap Istri yang Menunjukkan Cintanya Mulai Pudar

Dukunglah pasanganmu untuk menerima dan mengakui semua perasaannya, baik positif maupun negatif. Biarkan mereka merasakan kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan jika memang itu yang mereka rasakan. Tugas kita adalah mendampingi mereka melalui emosi tersebut, bukan menghindarinya. Setelah mereka merasa didengarkan dan diterima, perlahan kita bisa membantu mengarahkan fokus mereka pada hal-hal yang lebih positif dengan cara yang lembut dan bertahap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *