Karir

Gen Z: Kerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Kerja

×

Gen Z: Kerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Kerja

Sebarkan artikel ini
Gen Z: Kerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Kerja
Gen Z: Kerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Kerja (www.freepik.com)

perisainews.com – Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan kini menjadi prioritas utama bagi Generasi Z, sebuah nilai yang seringkali mengungguli pertimbangan gaji atau bahkan status pekerjaan di mata mereka. Fenomena ini menandai pergeseran signifikan dalam lanskap dunia kerja, di mana generasi yang tumbuh besar di era digital ini memiliki pandangan yang unik tentang apa artinya sukses dan memuaskan dalam karier mereka.

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, membawa angin segar ke dunia profesional. Mereka tidak lagi terpaku pada model kerja tradisional yang seringkali mengorbankan kehidupan pribadi demi ambisi karier semata. Bagi mereka, memiliki waktu untuk mengejar hobi, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, serta menjaga kesehatan mental adalah esensi dari kehidupan yang bermakna.

Lebih dari Sekadar Penghasilan: Mengutamakan Kesehatan Mental dan Fleksibilitas

Salah satu aspek paling menonjol dari pandangan Gen Z terhadap pekerjaan adalah kesadaran mereka yang tinggi akan pentingnya kesehatan mental. Mereka cenderung menghindari lingkungan kerja yang toksik, penuh tekanan berlebihan, atau mengabaikan kesejahteraan karyawan. Bagi mereka, pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang mendukung kesehatan mental, bukan malah menggerogotinya.

Baca Juga  Tekanan Hidup Gen Z, Apakah Mereka Generasi Paling Rapuh?

Selain itu, fleksibilitas menjadi kata kunci yang sangat penting bagi Gen Z. Mereka mendambakan pengaturan kerja yang memungkinkan mereka untuk mengatur waktu dan tempat kerja sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Opsi bekerja dari rumah (Work From Home atau WFH) atau jam kerja yang fleksibel bukan lagi sekadar fasilitas tambahan, melainkan ekspektasi yang wajar bagi banyak dari mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan komitmen pribadi, seperti mengurus keluarga, mengejar pendidikan tambahan, atau sekadar memiliki waktu luang yang berkualitas.

Waktu Luang Berkualitas: Investasi untuk Diri Sendiri

Generasi Z sangat menghargai waktu luang. Bagi mereka, waktu di luar pekerjaan bukanlah sekadar jeda untuk beristirahat, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan diri melalui hobi, kegiatan kreatif, atau sekadar bersantai dan memulihkan energi. Mereka memahami bahwa kehidupan yang seimbang akan berdampak positif pada kinerja mereka di tempat kerja dalam jangka panjang. Ketika seseorang memiliki waktu yang cukup untuk mengisi ulang energinya dan melakukan hal-hal yang disukai, mereka akan cenderung lebih termotivasi, produktif, dan bahagia dalam pekerjaan mereka.

Baca Juga  Dampak Psikologis Bekerja di Lingkungan Toksik dan Cara Memulihkannya

Mencari Makna dan Keselarasan Nilai dalam Pekerjaan

Bagi Gen Z, kepuasan kerja tidak hanya diukur dari besaran gaji, tetapi juga dari seberapa selaras pekerjaan tersebut dengan nilai-nilai pribadi mereka. Mereka mencari pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Perusahaan yang memiliki misi dan nilai yang jelas, serta memberikan ruang bagi karyawan untuk berkembang dan belajar, akan lebih menarik bagi generasi ini.

Mendorong Perubahan Budaya Kerja yang Lebih Inklusif

Kehadiran Gen Z di dunia kerja secara tidak langsung mendorong perubahan budaya kerja menuju lingkungan yang lebih fleksibel dan inklusif. Mereka tidak ragu untuk menyuarakan kebutuhan mereka dan mengharapkan perusahaan untuk mendengarkan dan beradaptasi. Mereka menghargai keberagaman dalam segala bentuknya dan menginginkan lingkungan kerja di mana setiap individu merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Baca Juga  Gen Z Bukan Malas, Mereka Hanya Memprioritaskan Hal yang Berbeda

Lebih dari sekadar bekerja keras, Gen Z memiliki keinginan yang kuat untuk berkarya dan berkreasi di luar rutinitas pekerjaan. Mereka melihat pekerjaan sebagai salah satu aspek kehidupan, bukan satu-satunya definisi diri mereka. Mereka memiliki minat dan bakat di berbagai bidang dan ingin memiliki waktu dan ruang untuk mengeksplorasi potensi diri mereka secara utuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *