Karir

Karier Konvensional yang Mulai Ditinggalkan Gen Z

×

Karier Konvensional yang Mulai Ditinggalkan Gen Z

Sebarkan artikel ini
Karier Konvensional yang Mulai Ditinggalkan Gen Z
Karier Konvensional yang Mulai Ditinggalkan Gen Z (www.freepik.com)

6. Pekerjaan di Sektor Telekomunikasi Tradisional

Sektor telekomunikasi terus berkembang pesat dengan munculnya teknologi 5G, IoT (Internet of Things), dan komputasi awan. Gen Z melihat perusahaan telekomunikasi tradisional sebagai pemain yang lambat beradaptasi dengan perubahan ini. Mereka lebih tertarik pada perusahaan teknologi yang inovatif, startup di bidang telekomunikasi, atau peran yang berfokus pada pengembangan teknologi masa depan. Survei dari Ericsson Mobility Report menunjukkan bahwa minat Gen Z pada karier di perusahaan telekomunikasi tradisional menurun sebesar 12% dalam dua tahun terakhir.

7. Profesi Agen Asuransi Konvensional

Model penjualan asuransi tradisional yang mengandalkan pertemuan tatap muka dan pendekatan personal kurang efektif dengan Gen Z yang lebih memilih informasi dan transaksi online. Mereka lebih tertarik pada perusahaan insurtech yang menawarkan produk asuransi yang transparan, mudah dipahami, dan dapat diakses secara digital. Laporan dari McKinsey & Company memperkirakan bahwa pasar insurtech akan terus tumbuh pesat, menggerogoti pangsa pasar agen asuransi konvensional.

8. Karier Sebagai Sekretaris atau Asisten Pribadi Tradisional

Dengan adanya berbagai alat produktivitas digital dan asisten virtual, peran sekretaris atau asisten pribadi tradisional dianggap kurang relevan oleh Gen Z. Mereka lebih menghargai efisiensi dan otomatisasi tugas-tugas administratif. Gen Z lebih tertarik pada peran yang memungkinkan mereka menggunakan keterampilan teknologi dan berkolaborasi secara digital. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi alat kolaborasi digital mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan.

9. Pekerjaan di Sektor Ritel Fisik Tradisional

Dominasi e-commerce telah mengubah cara Gen Z berbelanja. Mereka lebih memilih kenyamanan berbelanja online daripada mengunjungi toko fisik. Akibatnya, karier di sektor ritel fisik tradisional seperti kasir atau staf penjualan toko kurang menarik bagi mereka. Gen Z lebih tertarik pada peran di e-commerce, pemasaran digital, analisis data ritel, atau manajemen rantai pasok online. Data dari Statista memperkirakan bahwa penjualan e-commerce akan terus meningkat secara global, mengungguli penjualan ritel fisik.

Baca Juga  Kesalahan di Pagi Hari yang Bisa Merusak Harimu

10. Karier di Birokrasi Pemerintah yang Kaku

Gen Z dikenal dengan semangat kewirausahaan, inovasi, dan keinginan untuk membuat perubahan yang cepat. Birokrasi pemerintah yang seringkali dianggap kaku, lambat, dan kurang fleksibel kurang menarik bagi mereka. Mereka lebih memilih bekerja di startup, organisasi nirlaba yang memiliki dampak sosial, atau perusahaan teknologi yang menawarkan lingkungan kerja yang dinamis dan kesempatan untuk berkontribusi secara signifikan. Survei dari Pew Research Center menunjukkan bahwa kepercayaan Gen Z terhadap institusi pemerintah cenderung lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya.

Mengapa Pergeseran Ini Penting?

Pergeseran minat karier Gen Z ini memiliki implikasi yang signifikan bagi perusahaan dan perekonomian secara keseluruhan. Perusahaan perlu beradaptasi dengan preferensi generasi muda ini untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Mereka perlu menawarkan lingkungan kerja yang fleksibel, peluang pengembangan diri, tujuan yang bermakna, dan penggunaan teknologi yang inovatif. Selain itu, pendidikan dan pelatihan juga perlu disesuaikan untuk membekali Gen Z dengan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan masa depan.

Baca Juga  Resign Secara Mendadak? Simak Alasan yang Paling Dapat Dimaklumi

Masa Depan Karier di Mata Gen Z

Gen Z mencari lebih dari sekadar pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka mendambakan karier yang memberikan makna, fleksibilitas, kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka. Perusahaan yang mampu memahami dan memenuhi ekspektasi ini akan memiliki keunggulan dalam menarik dan mempertahankan talenta Gen Z, yang akan menjadi tulang punggung angkatan kerja di masa depan. Dengan memahami tren ini, kita dapat mempersiapkan diri untuk masa depan kerja yang lebih dinamis dan inovatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *