perisainews.com – Dunia kerja terus bertransformasi, dan Generasi Z (Gen Z), dengan pandangan hidup dan nilai-nilai yang unik, menjadi motor penggerak perubahan ini. Mereka tidak lagi terpaku pada jalur karier konvensional yang dulu dianggap sebagai tangga kesuksesan. Sebaliknya, Gen Z mencari pekerjaan yang selaras dengan passion, memberikan dampak sosial, menawarkan fleksibilitas, dan memanfaatkan teknologi. Fenomena ini menyebabkan beberapa jalur karier tradisional mulai kehilangan daya tariknya di mata generasi muda ini. Mari kita telaah 10 jalur karier konvensional yang popularitasnya menurun di kalangan pekerja Gen Z.
1. Pekerjaan di Sektor Manufaktur Tradisional
Dulu, bekerja di pabrik atau lini perakitan adalah impian banyak orang, menawarkan stabilitas dan upah yang lumayan. Namun, Gen Z, yang tumbuh di era digital dan sangat peduli dengan inovasi serta lingkungan, kurang tertarik dengan pekerjaan manual yang repetitif dan seringkali dianggap kurang ramah lingkungan. Mereka lebih tertarik pada industri yang menawarkan teknologi canggih, otomatisasi, dan praktik berkelanjutan. Menurut laporan dari Deloitte, minat Gen Z terhadap sektor manufaktur menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan hanya sebagian kecil yang melihatnya sebagai pilihan karier yang menarik.
2. Posisi Administratif Tingkat Awal yang Monoton
Menjadi seorang resepsionis atau staf administrasi entry-level seringkali dianggap sebagai batu loncatan untuk karier yang lebih baik. Namun, Gen Z, yang terbiasa dengan efisiensi digital dan otomatisasi, melihat banyak tugas administratif sebagai pekerjaan yang membosankan dan kurang menantang. Mereka mencari peran yang memungkinkan mereka menggunakan keterampilan analitis, kreativitas, dan kemampuan problem-solving sejak awal karier mereka. Survei dari LinkedIn menunjukkan bahwa minat Gen Z pada pekerjaan administratif menurun sebesar 15% dalam lima tahun terakhir.
3. Karier di Industri Minyak dan Gas Bumi Konvensional
Isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan sangat penting bagi Gen Z. Industri minyak dan gas bumi, yang seringkali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap lingkungan, kurang menarik bagi mereka. Gen Z lebih memilih karier di sektor energi terbarukan, teknologi hijau, atau perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pekerja muda yang memilih sektor energi terbarukan meningkat sebesar 20% dalam tiga tahun terakhir.
4. Pekerjaan di Bank Fisik dan Lembaga Keuangan Tradisional
Dengan maraknya fintech dan layanan keuangan digital, peran di bank fisik dan lembaga keuangan tradisional mulai dianggap kurang relevan oleh Gen Z. Mereka lebih memilih kemudahan dan kecepatan transaksi digital, serta tertarik pada perusahaan-perusahaan fintech yang inovatif dan menawarkan solusi keuangan yang lebih personal dan mudah diakses. Laporan dari Ernst & Young (EY) menyebutkan bahwa 41% Gen Z lebih memilih berinteraksi dengan layanan keuangan melalui platform digital dibandingkan tatap muka.
5. Karier di Media Cetak Konvensional
Era digital telah mengubah lanskap media secara drastis. Gen Z tumbuh dengan berita dan informasi yang mudah diakses secara online melalui berbagai platform. Akibatnya, karier di media cetak konvensional seperti koran dan majalah tradisional kehilangan daya tariknya. Mereka lebih tertarik pada jurnalisme digital, pembuatan konten online, media sosial, dan platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas. Data dari Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah pembaca media cetak di kalangan usia muda.